Cara Menyemai Benih Melon

Pertanianku— Benih melon harus disemai terlebih dahulu. Menyemai benih melon terbilang susah-susah gampang karena harus dilakukan dengan tata cara yang benar. Namun, sebelum itu benih harus dikecambahkan terlebih dahulu untuk memastikan benih-benih yang digunakan dapat berkecambah dan tumbuh menjadi bibit.

menyemai benih melon
foto: Pertanianku

Proses pengecambahan dimulai dengan merendam benih ke dalam air hangat atau bersuhu suam-suam kuku. Air tersebut telah diberikan campuran fungisida sistemik dengan dosis sesuai anjuran. Proses perendaman dapat berlangsung selama 4—6 jam. Benih yang telah diberikan fungisida biasanya akan berubah warna menjadi merah sehingga Anda tidak perlu merendam benih tersebut.

Setelah itu, benih ditiriskan, diletakkan di atas kertas koran lembap selama dua hari satu malam dan simpan di suhu kamar. Kondisi kertas koran tersebut harus terjaga tetap lembap. Jika diperlukan, Anda bisa melakukan penyemprotan dengan sprayer.

Benih yang sudah berkecambah dapat langsung dipindahkan ke media pembibitan untuk disemai. Menyemai benih melon dapat dilakukan di dalam polibag berukuran 7 × 10 cm. Media tanam untuk menyemai benih berupa campuran tanah dan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2:1.

Benih tersebut ditanam pada lubang sedalam 2 cm yang terdapat di media tanam. Tanam bagian benih yang berakar, lalu tutup dengan tanah. Sisakan bagian ujung benih lainnya jangan sampai tertutup dengan tanah.

Anda juga dapat menggunakan tray dengan media tanam rockwool untuk menyemai benih melon. Semprotkan air ke media semai hingga lembap dan tempatkan media semai di dalam sungkup.

Penyungkupan berguna untuk menghindari bibit dari paparan sinar matahari secara langsung. Anda dapat membuat sungkup tersebut dari rangka bambu dengan lebar dasar 1—1,25 m, tinggi 0,5—0,6 m, dan berbentuk setengah lingkaran. Panjang sungkupan tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan bibit. Sungkup tersebut harus berada di area terbuka agar sirkulasi udara berjalan lancar.

Kondisi media semai harus dijaga untuk tetap lembap tetapi tidak boleh terlalu basah (becek). Bibit tersebut baru bisa dipindahkan ke lahan setelah berumur 7—12 hari atau setelah memiliki 1—2 helai daun sejati.