Cara Menyemai Bibit Cabai yang Mudah Diikuti Pemula

Pertanianku — Biji cabai yang bagus dijadikan bibit berasal dari buah tua dengan bentuk yang sempurna, tidak cacat, serta bebas hama dan penyakit. Buah cabai tidak bisa langsung dijadikan bibit, buah harus dikeringkan terlebih dahulu. Selain menyediakannya sendiri, Anda juga bisa membeli bibit cabai di toko pertanian, tapi pastikan bila bibit yang Anda beli bagus dan berkualitas. Sebelum menyemai bibit cabai, Anda bisa merendam bibit ke dalam air hangat.

menyebai bibit cabai
foto: Pertanianku

Perendaman bibit cabai bertujuan memisahkan biji yang bagus dan tidak. Biji yang terendam di dalam air adalah biji yang bagus, sedangkan biji yang mengapung di permukaan adalah biji yang rusak dan akan sulit tumbuh. Perlakuan ini cukup penting dilakukan untuk bibit yang berasal dari buah cabai tua.

Biji yang sudah terpilih sebaiknya direndam di dalam larutan kalium hipoklorit 10 persen selama 10 menit. Perendaman ini berfungsi menangkal penyakit virus yang sering menyerang benih. Selain itu, Anda juga bisa merendam biji di dalam air hangat bersuhu 50°C Selama semalam. Perendaman ini bertujuan mempercepat pertumbuhan benih. Setelah selesai perendaman, benih sudah siap disemai sesuai dengan langkah-langkah berikut.

  • Semai benih cabai dalam wadah datar yang berisi media pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1.
  • Selama persemaian, lindungi benih dari tiupan angin kencang, goncangan fisik, atau sinar matahari secara langsung.
  • Pelihara benih yang telah disemai dengan menyiraminya secara rutin menggunakan sprayer halus agar pertumbuhannya baik. Biji akan tumbuh setelah 4–7 hari.
  • Setelah berumur 30–40 hari, tanam bibit di tempat permanen, seperti pot/polibag berukuran besar atau vertikultur. Media tanam yang digunakan sama seperti media tanam penyemaian. Bila Anda menanam cabai secara vertikultur, sebaiknya letakkan cabai di bagian paling atas karena cabai tidak terlalu rentan terhadap sinar matahari langsung.
  • Sulam tanaman yang mati pada tempat permanen tersebut. Penyulaman bertujuan menggantikan bibit yang mati, sakit, atau tidak tumbuh dengan maksimal. Penyulaman harus dilakukan pada masa-masa awal penanaman agar pertumbuhannya tidak jauh berbeda dengan tanaman yang lain.