Cara Menyemai Bibit Cabai

Pertanianku — Untuk menanam cabai, bibit cabai yang akan digunakan harus disemai terlebih dahulu pada polibag, tray, atau bumbung yang terbuat dari daun pisang. Benih juga bisa dikecambahkan terlebih dahulu. Bibit cabai yang disemai dalam polibag atau tray harus menggunakan media campuran berupa tanah halus, pupuk kandang yang sudah matang halus, dan diberikan pupuk NPK yang dihasilkan serta Furadan atau Curater. Namun, untuk menyemai bibit cabai, petani biasanya menggunakan tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1.

menyemai bibit cabai
foto: pixabay

Media tanam yang sudah disiapkan untuk menyemai bibit cabai harus diberikan pupuk NPK untuk mendukung pertumbuhan benih agar sehat dan vigor. Bahan media semai tersebut harus dicampur secara merata, lalu dimasukkan ke polibag.

Setelah media siap, penyemaian baru bisa dilakukan. Bagi Anda yang ingin menyemai langsung ke media semai ataupun yang ingin mengecambahkan terlebih dahulu, benih cabai harus diberi perlakuan sebelumnya. Caranya, rendam benih dalam air hangat yang sudah diberikan tambahan sedikit larutan atonik untuk mempercepat perkecambahan benih. Tambahkan juga larutan fungisida dan bakterisida agar steril dari hama dan penyakit.

Perendaman benih sebaiknya dilakukan selama 2—3 jam. Saat perendaman, kondisi benih cabai akan ada yang melayang, terapung, dan tenggelam di dasar. Benih yang melayang dan terapung sebaiknya dibuang saja karena kualitas yang kurang baik. Gunakan benih yang tenggelam ke dasar wadah karena itu merupakan tanda benih berkualitas. Umumnya, produsen benih akan menyeleksi produk yang akan dijual ke pasar sehingga benih yang terjual sudah terjamin bagus.

Benih cabai yang sudah direndam, disemaikan satu per satu sedalam 1,0—1,5 cm, lalu ditutup dengan tanah tipis. Jika menggunakan baki atau wadah ceper, benih sebaiknya disemai dengan jarak tanam teratur 3—5 cm. Tujuannya adalah agar akar dari setiap benih tidak saling beradu satu sama lain. Semuanya bertujuan meminimalisir kerusakan akar saat bibit nanti akan dipindahkan ke media semai ke dalam pot atau lahan.

Jika benih dikecambahkan terlebih dahulu, setelah direndam harus segera dimasukkan ke lipatan kain/tisu basah (lembap) selama 3 hari. Selama dikecambahkan, jaga kelembapan kain dengan cara menyemprotkan air sedikit demi sedikit. Setelah mengeluarkan bakal akar sepanjang 2—3 mm, benih dapat segera disemaikan terlebih dahulu ke dalam polibag, bumbung, atau tray.

Semaian harus segera dilindungi dengan sungkup dari bilah bambu beratapkan plastik bening atau jaring net kassa. Wadah semai yang sudah diisi benih cabai atau semaian dapat juga disimpan di bedengan, lalu ditutup dengan karung goni basah atau mulsa plastik selama 3 hari agar cepat berkecambah.

Kain mulsa plastik yang dikerudungkan di atas polibag semai tersebut boleh dibuka setelah benih tumbuh menjadi kecambah pada hari ke-3 dan ke-4. Pada masa itu, kelembapan media semai harus tetap dijaga. Oleh karena itu, penyiraman harus tetap dilakukan secukupnya dengan hati-hati. Penyiraman yang terlalu kencang dapat menyebabkan kecambah patah, rusak, dan rebah.