Pertanianku — Biasanya, benih cabai dijual dalam bentuk kemasan yang tertutup rapat. Untuk menjaga kualitas benih yang tidak bisa digunakan saat itu, Anda harus menutup kemasan benih rapat-rapat, lalu distapler. Selanjutnya, letakkan kemasan benih tersebut pada kotak khusus seperti kotak obat P3K. Kotak tersebut dapat terbuat dari kayu atau kaca dan tempelkan benih tersebut pada dinding.

Anda harus menjaga kondisi kotak penyimpan benih agar selalu kering dan tidak lembap. Selain itu, jangan biarkan kotak penyimpan benih terpapar sinar matahari secara langsung.
Jauhkan kotak yang digunakan untuk menyimpan benih cabai dari bahan makanan, makanan, air, dan jangkauan anak-anak. Kebersihan kotak penyimpan harus dijaga sehingga Anda perlu memerhatikannya setiap hari untuk mencegah adanya tumpukan debu.
Pada bagian luar kotak, berikan paslin untuk mencegah semut yang mengganggu bibit masuk ke kotak. Anda juga bisa menyimpan kotak tersebut di dalam lemari pendingin jika memungkinkan. Namun, pada dasarnya disimpan dalam suhu ruangan pun tidak masalah.
Namun, penyimpanan benih dalam kulkas mengandung risiko. Sebab, benih yang disimpan sudah mengandung pestisida pelindung benih yang berbahaya jika terkontaminasi ke bahan masakan atau makanan di dalam kulkas.
Itulah alasannya mengapa benih tidak boleh disimpan dekat bahan masakan atau bahan konsumsi. Pasalnya, benih siap tanam pasti sudah mendapatkan perlakuan agar tumbuh sehat dan tahan penyakit. Pasalnya, saat fase pembibitan dan pindah tanam, pohon cabai sangat peka terhadap serangan cendawan yang dapat menghambat pertumbuhannya. Jika benih tidak memiliki daya tahan yang kuat, pohon yang tumbuh akan mudah sakit dan mati.
Seandainya Anda menggunakan benih yang belum mendapatkan perlakuan, Anda harus memberikan perlakuan pada benih sebelum ditanam. Oleh karena itu, banyak benih yang dijual sudah diberi perlakuan agar memudahkan para penggunanya.