Pertanianku — Benih tomat yang berlebih dan tidak bisa langsung digunakan harus disimpan terlebih dahulu dalam keadaan kering. Benih tersebut bisa Anda dapatkan dari biji buah tomat yang sudah diberi perlakuan agar bisa ditanam atau membelinya langsung di toko pertanian. Menyimpan benih tomat tidak bisa dilakukan sembarangan karena bisa menurunkan kualitas serta performa dari benih tomat.

Benih harus disimpan dalam keadaan kering. Oleh karena itu, sebelum menyimpan benih, sebaiknya lakukan pengujian kekeringan terlebih dahulu. Caranya, gigit sebuah benih secara perlahan. Jika benih tersebut keras dan tidak meninggalkan bekas gigitan, artinya benih sudah kering dan bisa disimpan.
Namun, ketika digigit benih memiliki bekas gigitan, artinya benih tersebut belum benar-benar kering dan memerlukan proses pengeringan lebih lama.
Wadah yang digunakan untuk menyimpan benih harus bebas dari penyakit dan bisa menjaga kualitas benih agar tidak berkurang. Selain wadah, ruang penyimpanan juga harus mendukung. Ruang yang tidak mendukung dapat menyebabkan benih tomat mudah busuk.
Saat menyimpan benih tomat, ada beberapa faktor yang bisa mengubah kualitas dari benih tersebut seperti udara, kelembapan, panas, binatang dan serangga, serta cahaya.
Udara yang mengenai benih tomat dapat membuat umur hidup benih semakin berkurang, akibatnya, benih tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama.
Ruang yang lembap dapat menyebabkan benih mudah membusuk. Pastikan ruang penyimpanan benih memiliki tingkat kelembapan yang tidak terlalu tinggi. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan abu kayu bakar yang sudah dingin dan tempatkan di bagian bawah wadah penyimpanan benih. Anda juga bisa menggunakan bubuk susu atau biji-bijian yang sudah sangat kering. Semua bahan tersebut berfungsi untuk menyerap kelembapan yang berlebihan.
Namun, Anda juga harus memerhatikan suhu ruangan penyimpanan. Jangan gunakan ruangan dengan suhu tinggi karena bisa mengurangi jumlah benih yang bisa tumbuh saat ditanam. Perhatikan juga intensitas cahaya matahari yang masuk. Jika intensitas terlalu tinggi, kualitas benih akan mudah menurun.
Ruangan penyimpanan benih harus bisa melindungi benih dari binatang dan serangga yang bisa merusak atau memakan benih. Perhatikan di dalam wadah yang digunakan, apakah ada telur serangga atau tidak. Jika telur tersebut menetas dan mengeluarkan anakan serangga, anakan tersebut bisa memakan benih-benih yang ada di dalam benih.
Anda bisa menggunakan wadah penyimpanan apa saja seperti kotak kayu, kaleng tipis, botol plastik bekas, botol kaca, atau wadah film bekas.