Cara Menyiram Pohon Bonsai yang Benar

Pertanianku — Bonsai menjadi salah satu pilihan tanaman hias yang sudah digemari sejak dahulu kala. Salah satu perawatan yang harus dilakukan untuk mendapatkan pohon yang bagus adalah penyiraman. Menyiram pohon bonsai harus dilakukan dengan benar agar tidak merusak bagian pohon yang lain.

menyiram pohon bonsai
foto: pexels

Bonsai tidak sekadar tanaman hias yang bisa menambah nilai keindahan pada sudut rumah. Bonsai juga merupakan seni yang dibuat dengan rasa sabar dan ketekunan yang tinggi. Oleh karena itu, setiap tahap perawatan harus dilakukan dengan hati-hati, termasuk menyiram bonsai.

Bonsai merupakan tanaman yang membutuhkan matahari, angin, dan air untuk hidup. Tanaman yang ditanam di dalam pot akan terbatas untuk mendapatkan air. Oleh karena itu, penyiraman harus dilakukan secara rutin dan teratur.

Untuk bonsai yang masih berukuran kecil, penyiraman perlu dilakukan sebanyak dua kali sehari. Sementara itu, untuk tanaman bonsai yang sudah besar, penyiraman bisa dilakukan satu kali sehari yang dilakukan pada sore hari.

Sore hari menjadi waktu yang tepat untuk menyiram tanaman bonsai karena saat itu tanaman sudah mengalami kekeringan. Air yang diberikan ke media tanaman dan tanaman akan langsung diisap dan disimpan oleh tanaman yang sudah siap beristirahat.

Air yang disimpan oleh tanaman akan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman pada keesokannya, yaitu pada pagi hari, saat tanaman sudah segar.

Namun, untuk Anda yang memiliki pohon bonsai lebih dari satu dan mempekerjakan karyawan untuk menyiram tanaman, sebaiknya lakukan penyiraman sebanyak dua kali sehari. Hal ini untuk berjaga-jaga takut ada pohon yang terlewat pada proses penyiraman pertama yang dilakukan pada pagi hari.

Penyiraman sebaiknya menggunakan shower agar air siraman yang mengenai media tanam dan tanaman keluar dengan butiran halus. Dengan begitu, air siraman tidak akan merusak pohon bonsai.

Penyiraman tidak hanya dilakukan pada pohon, tetapi juga harus dilakukan pada media tanam. Media tanam yang digunakan sebaiknya bersifat porous dan memiliki sistem drainase yang baik agar air siraman tidak menggenang di atas permukaan media tanam dan air siraman akan lebih mudah mengalir ke luar pot melalui lubang yang berada di bawah pot.

Air yang masuk ke dalam media tanam akan diserap oleh akar. Selanjutnya, akar akan mendistribusikan air tersebut ke seluruh bagian tanaman.