Cara Meracik Kotoran Sapi untuk Menghasilkan Biogas

Pertanianku — Indonesia memiliki potensi yang masih cukup besar untuk pengembangan biogas. Hal ini mengingat jumlah populasi sapi dan kerbau yang ada. Berdasarkan data, pada 2005 terdapat 11.000.000 ekor sapi dan 500.000 ekor kerbau di Indonesia. Kotoran sapi yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan biogas. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk budidaya tanaman atau kegiatan pertanian.

Kotoran sapi
Foto: Pixabay

Biogas dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar LPG dan minyak tanah, juga dapat menggantikan bahan bakar minyak seperti bensin dan solar. Selain itu, biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk membangkitkan listrik.

Proses pembuatan biogas dari kotoran sapi terjadi karena adanya dekomposisi bahan organik secara anaerob (tertutup dari udara bebas). Proses ini akan menghasilkan suatu gas yang sebagian besar mengandung metana dan karbondioksida (CO2). Gas yang terbentuk disebut gas rawa atau biogas.

Cara membuat biogas dari kotoran sapi

Untuk menghasilkan biogas dari kotoran sapi, perlu dilakukan persiapan seperti berikut ini.

  1. Menghitung kebutuhan energi

Sebelum memulai membuat biogas, ada baiknya diperkirakan dan diperhitungkan terlebih dahulu banyaknya biogas yang ingin diproduksi. Hal ini bertujuan agar biogas dapat dipakai secara efisien dan menghemat biaya pembangunan serta perawatan alat.

Sebagai contoh terdapat 6 rumah yang ingin menggunakan biogas untuk menggantikan bahan bakar gas. Kemudian, perkirakan berapa banyak gas yang dihabiskan setiap rumah, misal setiap rumah biasanya menghabiskan satu elpiji 12 kg setiap bulan. Biogas sebanyak 1 m3 sama dengan 0,46 kg elpiji. Jadi, setiap bulannya dibutuhkan 12 kg/0,46 kg = 26,09 m3, kemudian dikali 6 rumah sehingga totalnya adalah 156,54 m3 biogas.

  1. Menentukan model digester

Rata-rata satu ekor sapi menghasilkan 20 kg kotoran setiap hari dan berpotensi menghasilkan 0,36 m3 biogas. Dengan begitu, jika dihitung (156,54 m3/0,36 m3) × 20 kg = 8696,67 kg kotoran setiap bulan. Jika 20 kg kotoran memiliki volume 1 m3 dan perbandingan air dan kotoran adalah 1:1, dibutuhkan digester dengan volume minimal (8696,67 kg × 2 / 20 kg) × 1 m3 = 869,67 m3.

  1. Membuat filter gas

Sebelum digunakan, biogas harus disaring terlebih dahulu agar gas tidak mengandung zat berbahaya dan tidak terlalu bau. Berikut skema dari filter gas yang biasa digunakan untuk menyaring biogas.

Adapun keterangan dari setiap bagian alat filter biogas yang biasa digunakan dalam pembangkit listrik tenaga biogas, yakni digester, menara absorber, pompa, menara, absorber, tangki penampung, tangki pengendap, generator, dan aerator.

  1. Membuat bahan baku isian

Bahan baku utama membuat biogas adalah kotoran sapi dan dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1 yang ditampung di bak penampungan sementara. Setelah tercampur dengan baik, kemudian dialirkan ke dalam digester dan ditambahkan starter sebanyak 1 liter dan isi rumen segar sebanyak 5 karung unutuk digester ukuran 3,5—5 m2. Cairan tersebut akan mulai menghasilkan biogas pada hari ke-14.