Cara Merawat Benih Belut

Pertanianku — Proses pembesaran budidaya belut diawali dengan merawat benih belut yang menjadi cikal bakal keuntungan bagi peternak. Benih yang dirawat dengan baik akan memiliki laju pertumbuhan panjang yang baik. Hal ini menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan dari budidaya belut selain kelangsungan hidup belut.

merawat benih belut
foto: pertanianku

Laju pertumbuhan panjang benih harus didapat setelah masa pemeliharaan yang sudah terjadi pada kurun waktu yang sudah ditetapkan. Proses merawat benih belut terbagi menjadi dua tahap, yakni pendederan pertama dan pendederan kedua.

Pendederan pertama

Anak-anak belut yang berhasil menetas akan membutuhkan waktu selama 5—6 hari untuk dapat mencapai ukuran sekitar 1,5—2,5 cm. Benih belut tersebut harus dipenuhi kebutuhan nutrisinya karena benih sudah tidak memiliki cadangan makanan yang mulanya dipenuhi dari cadangan telur. Pakan yang dibutuhkan adalah mineral dan jasad renik yang berada di dalam media tempat tinggal hingga belut berumur 1 bulan.

Setelah berumur 1 bulan, belut akan berukuran 5—8 cm dan sudah bisa dilihat dengan jelas oleh mata. Saat itulah belut sudah bisa dipindahkan ke kolam pendederan pertama. Pemindahan dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi benih belut. Proses pemindahan sebaiknya tidak dilakukan dengan menyentuh tubuh benih belut secara langsung. Hal ini dikarenakan benih masih sangat rawan terhadap perbedaan suhu dan goresan.

Selama masa pendederan pertama anak belut perlu diberikan pakan berupa plankton. Masa pendederan pertama akan berlangsung selama 1 bulan. Anda harus menghitung pakan yang diberikan ke dalam media sudah sesuai dengan kebutuhan belut untuk satu bulan ke depan. Pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan bukaan mulut anak belut sehingga bisa dengan mudah dikonsumsi oleh anakan belut.

Pendederan kedua

Setelah satu bulan dalam kolam pendederan pertama, anakan belut sudah berkembang hingga mencapai panjang kurang lebih 8—10 cm. Saat itu, populasi belut sudah terlihat memenuhi media sehingga perlu dilakukan penjarangan dengan memindahkan belut di media yang lebih luas, yakni pada kolam pendederan kedua. Pada sat ini, belut sudah bisa makan pakan yang kasar, seperti nyamuk, kutu air, dan cacing sutera.