Pertanianku — Pohon kurma atau dalam bahasa Latin disebut Phoenix dactylifera merupakan tanaman jenis Dioecious, memiliki tanaman jantan dan betina yang tumbuh secara terpisah. Tidak hanya di daerah Timur Tengah, pohon kurma juga dapat tumbuh dan berbuah di Indonesia. Ada cara merawat pohon kurma agar cepat berbuah yang bisa Anda tiru.

Umumnya, tanaman kurma tumbuh dan berkembang dari biji kecambah. Akan tetapi, hanya 50 persen tanaman betina yang ditanam dapat berbuah. Tinggi pohon kurma umumnya sekitar 15 hingga 25 meter. Tanaman ini tumbuh secara tunggal ataupun membentuk rumpun pada sebuah sistem akar tunggal. Rumpun ini berasal dari induk tanaman betina yang muncul di usia 3 tahun, kemudian tumbuh secara liar.
Budidaya tanaman kurma di halaman rumah akhir-akhir ini semakin marak. Selain sebagai tanaman hiasan, tanaman lahan kering ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Setelah tanaman dewasa, sangat penting menjaga tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan. Perawatan berkala dan teratur sangat memengaruhi hasil panen nantinya. Sebagai tanaman hias di depan rumah, pastikan menanam kurma jantan dan betina agar bisa berbuah.
Terkait perawatan rutin yang harus dilakukan, Anda dapat mengikuti langkah sederhana seperti berikut ini.
- Tanaman kurma biasanya berbuah pada usia 4 hingga 8 tahun. Pada usia 4 hinga 5 tahun, tanaman kurma betina akan belajar berbunga untuk pertama kalinya. Saat itu terjadi, lakukan penyerbukan buatan dengan mengambil serbuk sari bunga jantan dan taburkan ke bunga betina.
- Pada masa pembuahan, berikan asupan nutrisi cukup dengan cara pemupukan. Pastikan pula pengendalian air dan kelembapan tanah, jangan sampai menyebabkan perkembangan jamur.
- Perawatan rutin tentunya tidak luput agar pembuahan dapat berlangsung secara maksimal. Lakukan penjarangan, pemangkasan, dan membersikan tanaman dari gulma di sekitarnya.
- Pohon kurma sangat rentan terhadap penyakit bayoud yang disebabkan jamur Fusarium oxysporum. Pengendalian jamur merupakan hal yang sangat sensitif. Terlebih iklim tropis yang sering hujan dapat menyebabkan kelembapan berlebihan pada tanah. Oleh karena itu, Anda perlu menyiasatinya dengan tepat.