Pertanianku — Tanaman jeruk nipis terbilang cukup mudah dipelihara. Tanaman ini juga bisa tumbuh liar di pekarangan rumah. Namun, cara perawatan yang salah sering kali membuat tanaman tidak mampu berbuah maksimal, bahkan bisa tidak berbuah sama sekali. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara merawat tanaman jeruk nipis yang benar bila ingin merasakan hasilnya.

Cara menanam bibit
Sebelum bertanam, Anda perlu membuat lubang tanam berukuran 80 cm × 80 cm × 80 cm. Lubang tanam perlu dibiarkan terbuka selama 2–4 minggu. Setelah itu, berikan pupuk kandang atau kompos sebanyak 20 kg ke dalam lubang. Biarkan lagi selama 5–7 hari. Bila Anda ingin menanam lebih dari satu pohon, gunakan jarak tanam antarlubang sekitar 5 m × 5 m atau 6 m × 6 m.
Pastikan bibit yang Anda gunakan bagus dan berkualitas. Pasalnya, keberhasilan bertanam juga ditentukan dari kualitas bibit yang Anda gunakan. Bila bibit yang Anda gunakan kurang bagus, besar kemungkinan sebaik apa pun cara Anda merawat tanaman, tanaman tidak akan tumbuh maksimal.
Pemeliharaan
Tanaman perlu diberikan pupuk secara teratur setiap 2–3 bulan sekali. Jenis pupuk yang digunakan ialah pupuk kandang atau pupuk kimia. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman harus disiangi secara berkala.
Tanaman juga perlu dipangkas secara rutin untuk menjaga bentuk tajuk tanaman agar memudahkan proses pemeliharaan, panen, dan membuatnya terlihat tetap indah. Pemangkasan juga berfungsi membantu tanaman mendapatkan sinar matahari secara merata.
Selama masa pemeliharaan, penyiraman perlu dilakukan secara rutin dua kali sehari, tetapi intensitas tersebut dikurangi saat musim hujan tiba. Jangan lupa melakukan pemantauan secara rutin untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit.
Panen
Tanaman jeruk nipis sudah bisa dipanen setelah berumur 3 tahun, tetapi itu masih termasuk fase belajar berbuah sehingga buah yang dihasilkan belum banyak dan belum maksimal. Tanaman sudah benar-benar bisa dipanen setelah berumur 6–15 tahun. Rata-rata setiap tanaman dapat menghasilkan buah sebanyak 50 kg.