Cara Mudah Amoniasi Jerami, Siapkan Pakan Berkualitas untuk Ternak

PertaniankuAmoniasi jerami sering disebut juga sebagai fermentasi jerami adalah salah satu teknik pengolahan pakan untuk kebutuhan konsumsi ternak. Jerami merupakan limbah pertanian yang terdapat dalam jumlah melimpah, terutama pada musim kemarau. Sayangnya, jerami tidak memiliki gizi yang mencukupi sehingga perlu pengolahan lebih lanjut sebelum digunakan sebagai pakan.

amoniasi jerami
foto: pixabay

Kandungan utama dalam jerami adalah serat yang tidak bisa dicerna oleh sistem pencernaan ternak, yaitu dinding sel dengan jumlah 86 persen. Jerami juga mengandung protein kasar, tetapi hanya sebesar 4,1 persen.

Dinding sel dalam jerami terdiri atas ikatan lignin selulosa. Ikatan ini harus dipecah terlebih dahulu menjadi struktur yang lebih sederhana sehingga dapat dicerna lebih lanjut oleh sistem pencernaan hewan ternak. Salah satu cara memecahnya adalah dengan melakukan amoniasi jerami.

Amonia yang dibutuhkan untuk melakukan amoniasi jerami berasal dari urea. Urea bisa Anda temukan dengan mudah di pasaran dan harganya terjangkau.

Perlu diingat bahwa dalam pakan ternak, jumlah urea tidak boleh melebihi sepertiga bagian total protein ekuivalen. Jumlah urea tidak boleh lebih dari 1 persen ransum lengkap dan tidak boleh lebih dari 3 persen dari campuran penguat protein.

Selain urea, bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat amoniasi jerami adalah jerami padi dan air. Sementara, alat yang dibutuhkan berupa plastik lembaran, timbangan, ember plastik, sabit, dan lubang untuk menimbun jerami.

Cara membuat amoniasi jerami pun cukup mudah. Bahan baku berupa jerami disiapkan terlebih dahulu sebanyak 100 kilogram. Potong jerami ini hingga ukuran 2—5 cm.

Buat larutan urea dan air dengan komposisi urea sebanyak 4 kilogram dan air sebanyak 70 liter. Buat pula lubang di tanah dengan kedalaman 1 meter dan lebar 0,75 meter. Panjang lubang ini disesuaikan lagi dengan banyaknya jerami yang akan ditimbun. Di bagian dasarnya, beri alas dari wadah plastik.

Masukkan jerami dalam lubang tersebut hingga ketebalan 10—20 cm. Semprot lapisan jerami dengan larutan urea sampai merata. Selanjutnya, semprot lagi dengan air bersih. Injak-injak jerami hingga padat. Tutup rapat lubang tersebut menggunakan plastik kembali.

Fermentasi jerami ini dilakukan selama 21 hari hingga 30 hari. Setelah mencapai waktu yang ditentukan, buka plastik penutup dan amoniasi jerami pun dapat digunakan untuk pakan ternak. Sebelum diberikan, sebaiknya hasil amoniasi jerami tersebut diangin-anginkan selama 1—2 jam lebih dulu.