Pertanianku – Bayam merupakan sayuran yang memiliki nilai gizi yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh Anda. Sayuran ini berasal dari Amerika tropik, tetapi saat ini sudah tersebar ke seluruh dunia. Sayuran ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang tinggi.
Tingkat konsumsi bayam di Indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, bayam bisa ditemukan dengan mudah di berbagai tempat. Bayam sendiri ada yang berwarna hijau dan merah. Konsumsi bayam merah memang belum terlalu umum di masyarakat. Meskipun begitu, bayam merah ini cukup mudah dibudidayakan di kebun sendiri. Berikut langkah membudidayakan bayam merah.
- Tips pengolahan lahan
Untuk budi daya bayam merah, Anda perlu mempersiapkan lahan terlebih dahulu. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika ditanam di atas tanah dengan kriteria tertentu. Yang harus dipersiapkan adalah tanah digemburkan terlebih dahulu sebelum menanam bayam merah. Untuk menggemburkan, cukup dengan mencangkul tanah yang akan ditanami bayam.
Selanjutnya, buatlah bedengan-bedengan untuk menanam bibit bayam merah nantinya. Bedengan untuk tanaman bayam merah biasanya dibuat dengan lebar 100–200 cm dan tinggi bedengan sekitar 30 cm. Panjang bedengan yang dibuat biasanya tidak dibatasi, tergantung keadaan lahan saja. Selanjutnya, di lahan tersebut juga harus dibuat tempat mengalirnya air, ukurannya sekitar 30 cm lebar x 30 cm kedalaman. Setelah itu, dilakukan proses pemupukan dengan menaburkan pupuk secukupnya di atas bedengan dan menambahkan lapisan tanah tipis di atasnya.
- Pembibitan dan penanaman bayam merah
Sebelum budi daya bayam merah perlu dilakukan pembibitan. Bibit bisa kita dapatkan dengan membeli langsung dari tempat-tempat khusus, seperti para penjual bibit, dinas pertanian, ataupun tempat-tempat lain (toko pertanian). Selain membeli, Anda dapat melakukan pembenihan sendiri. Caranya, dengan memanen bunga tanaman itu untuk diolah menjadi bibit. Diawali dengan proses memetik bunga, menjemurnya, memisahkannya dari kulit dan kotoran, dan menyimpan bibit sebelum kemudian ditanam.
Cara menanam bibit bayam merah sangat mudah. Pertama, Anda bisa melakukannya dengan cara tanam langsung, yakni menyebarkan benih ke atas bedengan-bedengan. Benih bayam merah amatlah kecil sehingga kita harus mencampurnya dengan tanah sebelum disebarkan ke atas bedengan. Cara kedua, yaitu cara tanam tidak langsung. Menebar benih dahulu, baru setelah itu menanamnya kembali di atas lahan.
- Pemanenan
Proses pemanenan bayam bisa dilakukan dengan cara mencabut ataupun memetik daun atau batang muda. Untuk bayam merah, proses yang digunakan yakni memetik.
Meskipun bayam merah cukup mudah untuk dibudidayakan, tentu saja pada kenyataannya tidak akan semudah itu untuk menanam sayuran ini. Ada beberapa hama pengganggu yang harus dikenali dan diwaspadai sebelum merusak kebun bayam Anda.
Kondisi tanah dan cuaca di Indonesia memang mendukung untuk budi daya bayam merah. Akan lebih bagus apabila Anda mulai menyemai benih bayam merah menjelang musim penghujan karena bayam merah akan lebih cepat tumbuh di musim ini. Akan tetapi, harus diwaspadai beberapa gulma dan hama pengganggu yang bisa merusak panen bayam merah Anda.
Ulat daun adalah hama utama yang biasa menyerang tanaman bayam. Sebaiknya, Anda rutin memeriksa kondisi tanaman bayam di kebun. Apabila Anda menemukan daun yang berlubang-lubang dan munculnya ulat daun di kebun, segera lakukan langkah pengendalian. Anda cukup menyemprotkan pestisida atau cukup menyiangi daun-daun yang terserang ulat daun.
Hama lainnya yang cukup mengganggu adalah kutu daun. Daun yang layu dan muncul lubang-lubang adalah tanda awal serangan hama kutu daun ini. Tidak perlu panik ataupun bingung, kutu daun dapat dengan mudah dibasmi dengan semprotan pestisida. Serangan lalat dan tungau juga acapkali merusak kebun bayam merah.
Ada pula serangan penyakit yang dapat menjadi musuh petani bayam merah. Penyakit busuk daun dapat dengan mudah merusak seluruh panenan Anda. Penyakit ini disebabkan oleh munculnya cendawan musuh bayam merah. Semprotan fungisida biasanya dipilih untuk mengatasi penyakit ini.