Pertanianku — Pupuk merupakan salah satu komponen utama yang harus ada saat proses penanaman. Sayuran organik yang ditanam dengan pupuk organik tanpa pupuk buatan pabrik mampu menghasilkan produksi lebih banyak sebesar 77 persen.
Pembuatan pupuk organik sebenarnya bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampang saat Anda sudah mengetahui kunci keberhasilan dari pembuatan pupuk, dan susah saat Anda belum memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait pupuk.
Standar baku dari keberhasilan pupuk organik sebenarnya ada pada penggunaan air bersih. Akan lebih bagus lagi saat air yang digunakan dididihkan terlebih dahulu sehingga air tersebut bebas dari mikroba patogen.
Jenis pupuk hayati sebenarnya ada banyak. Salah satunya adalah trichoderma dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Pemberian pupuk ada yang dilakukan saat sebelum tanam. Berikut ini cara membuat kedua pupuk tersebut.
Trichoderma
Bahan-bahan:
- Nasi basi secukupnya
- Bambu 1 ruas
- Tali plastik secukupnya
Cara membuat:
- Lubangi kedua ujung bambu sebesar jentik, lalu belah dan bersihkan dalamnya.
- Masukkan nasi basi yang telah disiapkan ke salah satu bambu, dan biarkan belahan yang lainnya kosong.
- Tangkupkan kembali kedua belahan bambu dan ikat rapat-rapat dengan menggunakan tali plastik.
- Timbun sedalam 10—20 cm ke dalam tanah yang subur atau di bawah rumpun bambu.
- Setelah seminggu, nasi akan ditumbuhi trichoderma yang memiliki bentuk mirip seperti jaringan kapas. Biang trichoderma yang sudah didapatkan harus diperbanyak sebelum digunakan.
Pupuk hayati ini dapat digunakan pada saat 15 hari sebelum tanaman ditanam, dan 12 hari setelah tanaman ditanam.
PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)
Bahan-bahan:
- Akar bambu dan tanah yang berada di sekitar akar bambu sebanyak 1 kg
- Akar kacang tanah 100 gram
- Akar putri malu 100 gram
- Gula merah atau pasir sebanyak 500 gram
- Air kelapa 2 liter
- Air bersih atau matang 3 liter
Cara membuat:
- Rajang semua akar tanaman, lalu masukkan ke jeriken atau galon air minum.
- Tambahkan gula pasir, lalu siram dengan air kelapa sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Setelah rata, masukkan semua air kelapa dan air.
- Tutup rapat-rapat, lalu diamkan. Kocok wadah tanpa harus membuka tutup sebanyak 2 kali sehari. Setelah 2—3 hari, saring cairan dan simpan dalam jeriken yang tertutup rapat.
Pupuk ini dapat digunakan pada 15 hari sebelum masa tanam, dan 22 hari setelah masa tanam.