Pertanianku — Tanaman buah memerlukan perawatan yang rutin untuk mendapatkan buah yang manis dan melimpah. Cara perawatan tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik jenis pohon buah itu sendiri. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui cara memelihara pohon belimbing yang tepat agar buah yang dihasilkan lebat.

Setelah menanam bibit di kebun, Anda perlu melakukan pemeliharaan seperti penyiraman, pemberian pupuk tambahan, pemberantasan gulma dan benalu, pemupukan pohon, serta pengendalian hama dan penyakit. Memelihara pohon belimbing perlu dilakukan secara rutin dengan melakukan semua langkah perawatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Pohon belimbing harus dijaga jangan sampai kering. Oleh karena itu, pohon harus disiram setiap hari. Apalagi pada musim kemarau, penyiraman harus dilakukan lebih sering lagi. Namun, penyiraman jangan sampai menyebabkan media tanam atau lahan menjadi becek dan tergenang air karena bisa menyebabkan akar menjadi sakit.
Untuk memastikan aliran air tetap lancar di lahan tanam belimbing, Anda bisa menggunakan sistem tetes, sistem kabut, atau sistem tetes sederhana. Sistem tetes menggunakan selang yang dihubungkan ke menara air yang tinggi sehingga bisa mengalirkan air dengan gaya berat. Air akan mengalir ke setiap tanaman dengan sistem pengaturan dari pusat.
Sistem kabut dilakukan dengan menggunakan alat sprinkle. Alat ini dapat mengeluarkan air menjadi seperti kabut dan membasahi seluruh tanaman secara merata.
Sementara itu, sistem tetes sederhana dilakukan dengan menggunakan botol bekas yang diberikan lubang pada sisi bawahnya. Botol diisi air sebanyak ¾ bagian, jangan sampai penuh. Selanjutnya, botol yang sudah berisi air ditancapkan ke tanah, tetapi jangan terlalu dalam. Air akan keluar sendiri melalui lubang pada botol saat udara sedang panas.
Gulma dan tumbuhan parasit yang tumbuh di sekitar atau di pohon belimbing harus dibasmi karena bisa menyebabkan persaingan nutrisi hara di dalam tanah. Adapun parasit bisa menyebabkan pertumbuhan menjadi terhambat. Pembasmian gulma dan tumbuhan parasit bisa dilakukan dengan pencabutan secara manual dengan tangan hingga ke bagian akar. Jika masih ada akar yang tertinggal, tanaman pengganggu tersebut masih bisa muncul kembali.
Langkah perawatan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah pemberian pupuk. Saat tanaman sudah berumur 3 bulan, tanaman membutuhkan pupuk NPK secara rutin setiap 3 bulan sekali. Pupuk yang bisa digunakan adalah urea, SP-36, dan KCL. Dosis pupuk yang diberikan harus pas sesuai dengan umur tanaman, tidak boleh lebih dan kurang.
Setelah tanaman sudah berbuah, pupuk yang diberikan hanya dua kali, yakni pada saat menjelang berbunga dan setelah dilakukan panen raya.