Pertanianku — Bit merupakan sayur umbi yang masih jarang digunakan oleh masyarakat Indonesia meskipun saat ini namanya sudah mulai terkenal, sehingga masih sedikit yang tertarik menanam bit di pekarangan. Sayuran ini sangat bagus dijadikan sebagai sumber vitamin C serta mengandung vitamin B dan A, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Buah ini sering dijadikan tambahan dalam salad atau direbus dijadikan lalapan.
Bit lebih mudah ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1.000 mdpl. Namun, jenis bit putih bisa ditanam di dataran dengan ketinggian minimal 500 mdpl. Bit yang ditanam di dataran rendah akan sulit membentuk umbi, padahal bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah umbinya.
Lahan yang digunakan untuk menanam bit harus subur, gembur, dan lembap. Jenis tanah yang bagus digunakan adalah tanah liat yang berlumpur dengan pH 6—7 lebih. Sayuran ini sangat cocok ditanam pada awal musim hujan atau akhir musim hujan.
Biji bit bisa langsung ditanam tanpa disemai terlebih dahulu. Tanah yang akan digunakan harus dicangkul terlebih dahulu sedalam 30 cm dan diberikan pupuk kandang sebanyak 15 ton/hektare. Selanjutnya, ratakan kembali tanah dan buat alur-alur penanaman dengan jarak tanam sekitar 20 cm. Taburkan biji tersebut secara merata di sepanjang alur, lalu tutup tipis-tipis dengan tanah.
Jika penanaman berhasil, pada hari ke-6 biji akan tumbuh. Setelah tanaman berumur 3—4 minggu, lakukan penjarangan tanaman dengan jarak antartanaman sebesar 15—20 cm. Jika ditemukan satu biji tumbuh hingga 2—3 tunas, lakukan penjarangan tunas yang lemah dan sisakan satu tunas yang subur. Penjarangan tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah.
Untuk menunjang keberhasilan, Anda bisa memberikan pupuk buatan meskipun pemberian ini tidak bersifat wajib. Pupuk yang diberikan adalah campuran urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2:1:1. Pupuk diberikan pada sisi kanan dan kiri tanaman sejauh 5 cm dari batang.
Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman harus dibersihkan agar tanaman terhindar dari penyakit yang mengancam. Tanaman sudah bisa dipanen setelah berumur 3,5—3 bulan dari awal tanam.