Pertanianku — Bawang merah dan cabai merupakan dua jenis tanaman yang bernilai ekonomis tinggi. Keduanya merupakan bahan masakan yang tak pernah ketinggalan di dapur. Untuk mendapatkan keduanya, Anda bisa melakukan tumpangsari bawang merah dan cabai.
Tumpang sari bawang merah dan cabai tidaklah sulit. Proses budidaya kedua bahan pangan ini pun terbilang sama dengan proses pembudidayaan jenis tanaman lain pada umumnya.
Pengolahan lahan
Pengolahan lahan dilakukan dengan cara membersihkan tanah dari rumput dan gulma. Selanjutnya, tanah digemburkan dan dibuat bedengan selebar 1,2 meter dengan jarak antarbedengan sekitar 25 cm. Setelah itu, berikan pupuk dasar seperti kompos ataupun TSP/SP-36 dengan dosis menyesuaikan besaran lahan. Untuk pemberian pupuk dasar ini, dapat dilakukan 3 hari sebelum masa tanam.
Pembibitan
Pemilihan bibit yang tepat tentu akan menghasilkan panen yang maksimal. Jangan memilih bibit secara sembarangan, jika tidak ingin mendapat hasil yang tidak sesuai harapan. Bibit dapat diperoleh dari toko pertanian tepercaya.
Waktu penanaman
Waktu yang tepat melakukan penanaman tumpang sari cabai dan bawang merah adalah di pengujung musim hujan. Ini dikarenakan kedua jenis tanaman ini rangat rentan jika terendam air hujan, terutama bawang merah. Selain itu, guna memastikan tanaman mendapatkan asupan sinar matahari yang cukup.
Jarak tanam
Untuk penanaman tumpang sari cabai dan bawang merah, tanaman pertama yang harus ditanam adalah cabai. Cara penanamannya adalah dengan membuat lubang pada bedengan dengan jarak 60 cm × 50 cm. Setelah itu, siram menggunakan air yang terdapat pada parit di antara bedengan, lalu lakukan penyemprotan pestisida guna mencegah serangan hama.
Setelah 3 hari, selanjutnya dilakukan penanaman bawang merah dengan jarak tanam 20 cm × 10 cm. Pastikan ketika menaman benih bawang, bagian pangkalnya berada di posisi bawah. Penanaman dilakukan dengan mengubur 2/3 bagian benih.
Perawatan tanaman
Untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan pada sistem tumpang sari cabai dan bawang merah, dapat dilakukan dengan pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.
Pemupukan tanaman
Pemupukan dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu periode penanaman. Pupuk yang digunakan adalah jenis pupuk kandang ataupun pupuk buatan dengan dosis mengikuti petunjuk pada kemasan. Pemupukan dilakukan bertahap selama 3 kali, yaitu pemupukan dasar saat pengolahan tanah, pemupukan susulan pada usia 20 hari, dan terakhir pada saat berumur 40 hari.
Pengendalian hama dan penyakit
Pada budidaya dengan sistem tumpang sari, penggunaan pestisida hanya dilakukan jika tanaman terserang hama. Beberapa jenis hama yang kerap menyerang tanaman bawang merah adalah ulat dan lekor. Sementara, pada tanaman cabai, hama yang biasa menyerang adalah ulat daun, ulat grayuh, dan ulat tanah. Untuk penyakit yang sering muncul seperti antraknosa, fusarium, pitium, bercak daun, dan keriting daun.