Pertanianku — Buah memang menjadi salah satu makanan pilihan banyak orang saat hari sedang panas. Salah satu yang sering menjadi incaran banyak orang, yaitu semangka. Apalagi, orang sangat menyukai semangka tanpa biji sehingga mereka bisa mengonsumsi buah tanpa harus repot membuang bijinya.
Untuk Anda yang memiliki hobi bercocok tanam, semangka nonbiji bisa Anda jadikan sebagai pilihan alternatif. Langkah awal yang harus Anda lakukan, yaitu melakukan persiapannya terlebih dahulu.
Pertama, karena semangka nonbiji mudah ditanam dan mudah tumbuh maka Anda bisa menanamnya di mana pun tergantung dataran pada daerah Anda. Pastikan media tanam pilihan Anda mengandung tanah gembur, sedikit berpasir, dan beriklim hangat dengan kisaran suhu maksimal 30°. Ketahui pula bahwa semangka nonbiji memerlukan sinar matahari penuh setiap harinya. Pastikan lahan yang Anda gunakan juga memiliki pH sekitar 6—7.
Langkah terpenting dalam cara budidaya semangka nonbiji, yaitu menyiapkan bibitnya terlebih dahulu. Untuk bibit, Anda bisa melakukan proses penyemaian terlebih dahulu. Berikut penjelasan singkatnya.
Sediakan benih semangka nonbiji terlebih dahulu. Anda bisa membelinya di toko benih ataupun balai pertanian. Selanjutnya, Anda bisa merendam benih dan sedikit pecahkan bagian ujung benihnya. Ini bertujuan agar akar pada benih dapat tumbuh dengan mudah sehingga kecambah juga mudah berkembang nantinya. Rendam benih dalam air hangat yang ditambah dengan ZPT atau air bawang merah selama 8—10 jam.
Kemudian tiriskan benih dan dsemai menggunakan media kertas koran basah selama 3—4 hari. Setelah itu, pindahkan benih ke dalam media semai berupa polibag ataupun tray semai hingga 10 hari.
Pilihlah lahan tanam yang sesuai dengan ciri lahan bebas dari limbah dan polusi. Untuk mempermudah proses perawatan, Anda bisa memilih lahan yang dekat dengan sumber air dan mudah dijangkau. Setelah itu, bersihkan terlebih dahulu tanah pada lahan tanam dari rumput liar dan batuan kerikil.
Setelah itu, Anda bisa memupuk tanah dengan pupuk kandang, TSP, KCl, dan ZA dengan perbandingan 1 : 1 : 2 : 1. Untuk pupuk bisa diberikan selama 15 hari sebelum masa tanam dan pasanglah mulsa setelah Anda melakukan proses penyiraman terlebih dahulu.
Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 hingga 10 cm dan berjarak sekitar 80 hingga 90 cm di tengah bedengan. Setelah usia bibit mencapai 10 hari atau tumbuh dengan 2—3 helai daun, Anda bisa melakukan proses penanaman ke lahan yang sudah disiapkan.