Cara Pemeliharaan Tanaman Bawang Merah

Pertanianku – Pemeliharaan tanaman bawang merah tidak sulit, hanya berupa pendangiran dan pemberantasan hama atau penyakit. Tanah didangir supaya gembur dan gulmanya hilang. Pemberantasan hama atau penyakit memperhatikan dosis dan jenis pestisida yang tepat agar tanaman tidak terganggu. Hama dan penyakit yang sering menggangu tanaman bawang merah dapat menggagalkan panen.

Rahasia di Balik Umbi Bawang Merah

Jenis serangga pengganggu bawang merah adalah ulat daun (Laphygma exigua) dan hama bodas atau hama lier (Thrips tabaci). Kedua serangga hama ini menyerang tanaman melalui daunnya. Ulat daun merusak daun dengan cara memotong ujungnya, sedangkan hama bodas menghisap cairan hingga daun kering. Hama ini dapat diberantas dengan semprotan insektisida Kelthane 0,2% atau Lebaycid 500 EC 0,2%. Akibat serangan hama tersebut umbi bawang merah menjadi kecil Umbi bawang dapat rusak oleh cendawan busuk umbi, yaitu Botrytis allii.

Cendawan tersebut menyerang tanaman pada waktu di kebun maupun setelah umbi disimpan di gudang. Umbi yang terkena cendawan akan menjadi busuk. Jenis bawang merah yang mudah terkena penyakit ini ialah bawang bombai umbi putih. Hal ini terjadi jika kebunnya atau tempat penyimpanan terlalu lembap (basah). Jika gudang penyimpanan kering, tetapi masih terserang penyakit ini, berarti umbi sudah terinfeksi cendawan sejak dari kebun. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan fungisida Benlate atau Dithane M-45 0,2%. Fungisida tersebut disiramkan di sekitar tanaman dan disemprotkan pada daun-daunnya sewaktu masih di kebun.

Bawang merah pun dapat mengalami gangguan penyakit seperti penyakit mati pucuk, bercak konsentris berwarna ungu, dan trotol abuabu. Penyakit tersebut disebabkan oleh sejenis cendawan. Jika terserang penyakit tersebut umbi tanaman menjadi kecil. Cendawan Phytophthora porri menyebabkan penyakit mati pucuk. Penyakit ini merusak ujung-ujung daun tanaman sehingga berwarna kuning, kemudian berubah menjadi putih dan kering. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan Antracol atau Dithane M-45 0,2%.

Jenis cendawan kedua ialah Alternaria porri. Cendawan ini dapat menyebabkan penyakit bercak konsentris berwarna ungu dan menyerang daun bawang merah. Penyakit ini dapat diberantas dengan semprotan Dithane M-45 atau Antracol 0,2%.

Adapun cendawan Peronospora destructor menyebabkan penyakit trotol abu-abu atau embun. Penyakit ini dapat muncul setiap saat, terutama bila malam harinya lembap dan berkabut. Penyakit ini merusak daun bawang merah. Mencegahnya dengan semprotan Dithane M-45 0,2—0,3%.

 

Sumber: Buku Bertanam 36 Jenis Sayur