Pertanianku – Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah waktu dan cara tanam. Waktu tanam terutama dikaitkan dengan ketersediaan air, sedangkan cara tanam berhubungan dengan jenis bibit yang digunakan. Waktu penanaman hendaknya diusahakan pada awal musim hujan. Hal ini dimaksudkan agar bibit yang ditanam tidak mengalami kekeringan dan tumbuh dengan baik. Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau, akan membutuhkan biaya untuk penyiraman yang cukup besar. Bahkan, lebih besar lagi apabila lokasi penanaman tidak dekat dengan sumber air.
Cara bertanam tergantung pada jenis bibit yang digunakan, apakah setek panjang atau bibit dari setek pendek? Akan tetapi, pada keduanya hendaknya bibit lada panjat memiliki panjang 5—7 buku. Bibit berupa setek panjang dapat langsung ditanam di lapangan tanpa melalui pembimbitan sebelumnya. Untuk menghindari risiko kematian dan penyulaman, setiap lubang tanam dapat ditanam 1—3 setek yang penempatannya dalam lubang harus cukup berjauhan.
Panjang setek yang dimasukkan ke dalam tanah ± 2/3-nya atau 4 ruas dari pangkal, sedangkan yang 1/3 bagian ujungnya berada di atas tanah. Bibit diletakkan miring 45—60o ke arah tiang panjat. Bagian setek yang ditanam di dalam tanah perlu dibersihkan dari daun-daun dan cabang, hanya 3 atau 4 daun dari ujung yang di atas tanah yang dibiarkan menempel pada setek. Setek panjang yang baru saja ditanam, perlu dilindungi dari panas matahari langsung dengan memberikan naungan. Naungan dapat dibuat dari bahan-bahan yang tersedia di lokasi penanaman seperti daun alang-alang, pelepah pisang, daun kelapa, dan daun kelapa sawit. Seteleh setek tumbuh dengan kuat, pelindung dibuang. Cabang-cabang samping dibiarkan tumbuh dan tunas-tunas baru yang muncul dapat dipanjatkan pada tajar.
Jika bibit dalam kantong plastik maka plastik harus dibuka dengan hatihati agar media tumbuh bibit tidak pecah. Bibit ditanam dalam alur dangkal di atas guludan/gundukan lubang tanam dengan kemiringan sekitar 45o menghadap tiang panjat. Bibit ditimbun dan dibenamkan bersama media dari kantong plastik 3—4 ruas terbawah. Tunas bagian atas langsung diarahkan ketiang panjat. Perlakuan selanjutnya sama dengan yang menggunakan setek panjang yaitu memberikan naungan dan penyiraman apabila diperlukan.
Sumber: Buku Lada