Pertanianku — Pegagan (Centella asiatica) termasuk dalam kelompok tanaman herba tahunan dari keluarga tanaman berbunga Apiaceae. Pegagan diduga berasal dari lahan basah di wilayah Asia yang digunakan sebagai sayuran kuliner dan ramuan herba. Menanam pegagan bisa juga bisa di pot, lho.
Tanaman pegagan dapat dibudidayakan dengan cara menyebar bijinya. Namun, umumnya budidaya dari biji pegagan sangat lambat, dibutuhkan waktu sekitar 2—5 bulan untuk berkecambah. Pertumbuhan maksimal agar tanaman dewasa membutuhkan waktu hingga 3 bulan. Pada usia tersebut, pegagan bisa dipanen atau dibiarkan agar terus berkembang.
Untuk mempercepat pertumbuhan dan masa panen, budidaya pegagan bisa dilakukan dengan cara pemindahan. Ambil bagian tanaman yang merambat dan berakar, selanjutnya potong setiap ruas menjadi satu bagian.
Ruas berakar ini yang disebarkan sehingga nantinya pegagan bisa merambat. Budidaya pegagan dapat dilakukan dalam skala ekonomis ataupun ditanam untuk dijadikan sebagai tanaman hias dalam pot.
Media tanam yang bisa digunakan untuk menanam pegagan dalam pot, yaitu menggunakan humus atau media tanam yang mudah menyimpan air. Letakkan tanaman di tempat yang teduh dan terlindungi dari sinar matahari langsung.
Apabila berada di iklim dingin atau berada di dataran tinggi, sebaiknya tanaman dibawa masuk dan ditempatkan di jendela yang menghadap ke selatan. Tanaman ini tidak membutuhkan pupuk tambahan, cukup gunakan pupuk kompos organik untuk mempercepat pertumbuhan.
Cara panen pegagan sama seperti tanaman sayur yang lainnya. Potong bagian pangkal daun dengan menggunakan gunting agar tidak merusak tanaman. Pegagan sudah bisa dipanen setelah berumur tiga bulan. Pertumbuhan tanaman ini cepat sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu budidaya yang bernilai ekonomis.