Cara Seleksi Telur Ikan Kerapu

Pertanianku Telur ikan kerapu yang sudah dihasilkan tidak bisa dipijahkan semuanya, Anda harus melakukan seleksi telur. Telur yang sudah dipanen dipindahkan ke dalam bak atau bak fiber transparan yang sudah diisi air laut bersih. Selanjutnya, bersihkan telur dari kotoran menggunakan saringan bermata jaring 1 mm sehingga kotoran dapat tersaring pada saringan tersebut.

telur ikan kerapu
foto: pertanianku

Dalam wadah penampung tersebut akan terdapat telur yang mengambang, melayang, dan tenggelam. Hal tersebut merupakan indikasi kualitas telur. Telur yang mengapung di permukaan merupakan telur yang dibuahi sempurna, telur yang melayang merupakan telur yang tidak dibuahi secara sempurna, dan telur yang tenggelam merupakan telur yang tidak dibuahi.

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan telur yang mengambang di permukaan karena merupakan telur yang terbuahi dengan sempurna. Sementara, telur yang melayang dan tenggelam sebaiknya dibuang. Selanjutnya, telur yang sudah terpilih dapat dihitung dengan metode volumetrik.

Perhitungan metrik dimulai dengan memasukkan telur yang sudah dipanen ke dalam bak 100 liter. Ambil contoh sekitar 50—100 ml sebanyak lima kali, hitung setiap jumlah sampel telur yang diambil. Lalu, jumlahkan semua contoh tersebut dan dibagi jumlah contoh. Dari sana, Anda akan mengetahui jumlah kepadatan rata-rata per ml. Perkiraan jumlah telur dihitung berdasarkan pada data rata-rata dari contoh.

Telur ikan kerapu yang mengapung bisa Anda ambil dengan seser khusus telur. Sebelum dimasukkan ke bak pemeliharaan larva, telur tersebut direndam ke dalam air laut yang mengandung larutan iodin 20 ppm. Larutan tersebut berguna untuk membunuh bakteri pada telur. Selain itu, perendaman juga berfungsi untuk menyeleksi telur. Sebab, telur yang lemah dan mati akan mengendap ke dasar kolam.

Perendaman dilakukan di dalam tangki bervolume 20 liter, lalu masukkan air laut 10 liter beserta telurnya. Campurkan 60 ml larutan iodin (10 persen bahan aktif iodin). Masukkan telur ke tangki dan biarkan selama 15 menit dengan sistem aerasi yang kuat. Selanjutnya, pindahkan telur yang sudah dipilih ke dalam bak inkubasi yang sudah dilengkapi dengan air mengalir dan aerasi yang lemah. Kepadatan telur dalam bak inkubasi sebaiknya tidak lebih dari 10 butir/ml.

Tahapan selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah merawat telur tersebut hingga menetas. Untuk menetaskan telur, Anda memerlukan air berkualitas dan memadai untuk telur menetas.