Pertanianku – Bawang putih (Allium sativum) termasuk salah satu komoditas pangan utama masyarakat Indonesia. Pasalnya, bawang putih hampir selalu digunakan sebagai bumbu pada masakan.
Tanaman ini biasanya dibudidayakan di daerah bersuhu sejuk atau di dataran tinggi. Lahan yang dibutuhkan untuk budidaya bawang putih biasanya menggunakan lahan yang habis ditanami padi. Budidaya bawang putih yang dilakukan saat musim hujan tak dianjurkan karena tanah terlalu basah dan temperaturnya tidak baik untuk pertumbuhan umbi.
Hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman bawang putih adalah dari golongan serangga, nematoda (cacing), cendawan, bakteri, dan virus. Hama dan penyakit yang paling sering menyerang tanaman bawang adalah dari golongan serangga dan cendawan.
Berikut cara tepat mengendalikan hama bawang putih:
- Ulat daun
Ulat daun memakan semua jaringan daun bawang putih. Gejala yang tampak dan serangan dari ulat ini adalah luka pada daun (bekas gigitan) berwarna putih sehingga kelihatan berbercak-bercak putih. Ulat ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini bersembunyi di tempat-tempat yang lembap.
Mengendalikan ulat daun dapat dilakukan secara mekanis, yakni memangkas daun yang telah terserang dan menjadi sarang telur, kemudian membakarnya. Pemberantasan secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida, misalnya Ekalux 25 EC, Atabron, Diazinon 60 EC, atau Hostathion 40 EC.
- Ulat grayak
Ulat grayak merupakan hama perusak daun dan umbi bawang putih. Daun bawang yang terserang ulat grayak akan layu dan mengering.
Mengendalikan ulat grayak dapat dilakukan secara mekanis, yakni memangkas daun yang menjadi tempat telur dan berkembangnya ulat ini, kemudian membakarnya. Pemberantasan secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida, misalnya Ekalux 25 EC, Lannate 25 WP, Baymsil 250 EC, Karphos 25 EC, Dicarzol 25 SP, Astabron 50 EC, dan lain-lain.
- Cacing
Hama cacing yang menyerang tanaman bawang putih adalah nematoda akar (Ditylennchus dipsaci). Hama ini menyerang pangkal titik tumbuh dan umbi dengan menyerap sari-sari makanan. Tanaman yang terserang akan kelihatan tumbuh kerdil, pangkal titik tumbuh membesar, ujung akar mengering dan membusuk, daun menggulung atau keriting, tanaman pucat, dan tumbuhnya merana. Serangan yang berat dapat menyebabkan tanaman tidak dapat membentuk umbi.
Mengendalikan cacing secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida, misalnya Nemagon 5G, Furadan 3G, Temik, dan lain-lain.
- Tungau
Hama tungau merusak daun tanaman bawang dengan mengisap cairan daun dan merusak klorofil. Gejala yang tampak dari tanaman yang terinfeksi tungau adalah daun bawang berwarna keabu-abuan. Infeksi yang terjadi pada tanaman bawang putih yang masih muda menyebabkan daunnya kelihatan merunduk terkulai.
Mengendalikan tungau secara kimia dapat dilakukan menggunakan pestisida seperti Roxion 4 EC, Kelthane, atau Meotrin 50 EC.
Mengendalikan hama-hama tersebut dapat dilakukan secara kimia dengan menggunakan pestisida, misalnya Furadan, Lannate, atau Thiodane.