Pertanianku — Kentang adalah salah satu bahan pokok penting yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Meski begitu, produktivitas kentang di Indonesia masih terbilang cukup rendah, apalagi di musim penghujan. Oleh karena itu, ini menjadi kesempatan bagi Anda yang ingin membudidayakan tanaman umbi tersebut. Namun, Anda juga harus mengetahui cara merawat tanaman kentang di musim hujan.
Perawatan tanaman kentang dapat dilakukan dengan pemberian pupuk. Pupuk ditaburkan di setiap batang kentang yang sudah mulai membesar namun jangan terlalu dekat dengan tanaman. Selain itu, perlu juga dilakukan pembersihan rumput yang tumbuh di sekitar tanaman. Lakukan proses penyiangan bersamaan dengan proses pemupukan.
Perhatikan hama dan penyakit
Pada saat musim hujan, ada beberapa penyakit dan hama yang menyerang tanaman kentang. Hama dan penyakit ini telah menjadi masalah utama. Sebagai salah satu cara merawat tanaman kentang di musim hujan agar sehat dan subur, perlu diketahui juga jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kentang Anda.
1. Hama ulat tanah (agrotis ipsilon)
Hama ulat yang berwarna hitam keabu-abuan ini aktif merusak tanaman yang baru pindah. Hama ini menyerang pada malam hari dengan cara memakan batang utama tanaman dengan titik tumbuhnya.
Gejala dari tanaman kentang yang terserang hama ini cukup sulit untuk dilihat karena berada dalam tanah. Namun, gejala serangannya cukup umum, yaitu dengan adanya tanaman muda yang patah pada batang tanamannya atau tangkai daunnya yang terpotong.
2. Hama kutu daun (thrips sp)
Hama kutu merusak tanaman kentang dengan cara menghisap cairan yang terdapat pada daun muda dan permukaan bawah daun. Ketika hal ini terjadi, daun yang telah diserap cairannya akan mengering dan mengecil. Jika serangannya parah, kutu daun ini mampu mengeringkan tanaman dan akhirnya mematikannya. Selain mengeringkan daun, kutu daun juga berperan dalam menimbulkan virus keriting dan virus mozaik yang menyebabkan tanaman tidak berkembang dan kerdil.
3. Hama penggorok daun (liriomyza)
Hama ini berasal dari larva lalat Liriomyza yang menyimpan telurnya di jaringan daun. Saat menetas, telur ini akan bermetamorfosis menjadi larva dan akan memakan daun dari dalam jaringannya. Gejala dari hama ini sangat mudah untuk ditemukan. Jika ada alur jaringan daun yang berkelok tak beraturan, pertanda tanaman kentang tersebut sudah terserang hama ini.
4. Kumbang (epilachna sp)
Kumbang ini dapat merusak tanaman kentang dengan cara memakan daun-daun pada tanaman kentang, baik masih muda maupun sudah tua. Tanaman yang terserang akan memiliki daun yang hanya tersisa bagian tulangnya.
5. Nematoda perusak akar (meliodogyne)
Hama ini merupakan nematoda perusak akar tanaman kentang. Hama ini berukuran sekitar 0,4—0,5 mm, berbentuk bulat, dan dapat menghasilkan telur sebanyak 800—3.000 butir. Gejala dari terserangnya hama ini adalah pertumbuhan kerdil dengan pucuk daun yang menguning.