Cara Tepat Penyemprotan Pestisida pada Tanaman

Pertanianku Penyemprotan pestisida yang tepat pada tanaman bertujuan agar penggunaannya tepat sasaran dan menghindari penggunaan pestisida yang sia-sia. Melakukan penyemprotan dengan cara dan teknik yang tepat akan menghindari atau setidaknya meminimalisir kerugian seperti pemborosan, keracunan pada tanaman, dan mencegah timbulnya sifat resistan hama terhadap pestisida.

Penyemprotan pestisida
Foto: Shutterstock

Bagaimana cara dan teknik penyemprotan yang benar dan tepat sasaran? Berikut ini beberapa teknik yang tepat dalam melakukan penyemprotan pestisida pada tanaman.

  1. Penyemprotan hama ulat

Hama ulat secara umum berada di atas atau bawah daun, batang, dan buah. Cara penyemprotan hama ulat dilakukan dengan mengarahkan sprayer dari atas, bawah, samping tanaman, atau merata pada seluruh bagian tanaman. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik.

Ulat tanah aktif di malam hari dan ketika siang hari bersembunyi di balik rongga-rongga tanah atau di bawah mulsa. Penyemprotan dilakukan pada malam hari, semprotkan insektisida secara merata ke seluruh bagian tanaman dan semprot juga tanah yang berada di bawah tanaman atau pada sekitar lubang mulsa.

Ulat penggulung daun memakan daun tanaman dengan bersembunyi di balik bagian daun yang digulungnya, jenis ulat ini sulit ditembus air karena dilindungi oleh benang-benang halus. Penyemprotan dilakukan secara merata menggunakan insektisida kontak lambung dan sistemik.

  1. Penyemprotan hama kutu

Hama tungau atau mites bersembunyi di bawah permukaan daun tanaman, penyemprotan dilakukan dari bawah daun menggunakan akarisida (insektisida khusus untuk mengendalikan hama kutu). Lakukan penyemprotan pada pagi hari sebelum matahari terik.

Hama kutu daun (aphids) berada di bawah permukaan daun dan batang tanaman, terutama bagian pucuk. Cara penyemprotan dilakukan dari bawah daun dan seluruh bagian tanaman secara merata. Sementara, jika hama trhips berada di atas permukaan daun, lakukan penyemprotan dari atas daun menggunakan akarisida saat pagi hari sebelum matahari terik.

  1. Penyemprotan lalat buah

Lalat buah adalah hama yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memakan bagian tanaman. Penyemprotan dilakukan menggunakan insektisida kontak dan lambung pada pagi atau sore hari.  Gunakan insektisida yang berbau tajam untuk mencegah lalat buah mendekati tanaman.

  1. Penyemprotan hama belalang, oteng-oteng, kepik, lembing, dan lain-lain

Penyemprotan hama yang memiliki mobilitas tinggi yang memakan tanaman dilakukan pada pagi hari menggunakan insektisida sistemik, kontak, dan lambung. Gunakan insektisida sistemik, kontak, dan lambung secara bergantian.

  1. Penyemprotan penyakit tanaman (jamur dan bakteri)

Gunakan fungisida untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakterisida untuk mengendalikan penyakit akibat serangan bakteri. Penyemprotan fungisida dan bakterisida sebaiknya dilakukan sejak dini, yaitu sejak sebelum tanaman terinfeksi. Sebab, jika sudah telanjur parah, penyakit jamur dan bakteri sulit dikendalikan.

Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan semprotkan secara merata ke seluruh bagian tanaman. Untuk mencegah atau mengendalikan penyakit yang menyerang akar tanaman, gunakan fungisida atau bakterisida dengan cara dikocor pada pangkal batang dan area perakaran.

  1. Penyemprotan pupuk daun dan zpt

Penyemprotan pupuk daun sebaiknya dilakukan saat proses fotosintesis berlangsung, yaitu pada pagi hari. Penyemprotan pupuk daun dilakukan dari bawah agar mudah diserap oleh daun karena stomata (mulut daun) berada di bawah permukaan daun.

Zat pengatur tumbuh (ZPT) dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit, gunakan dosis yang dianjurkan. Semprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman dan lakukan pada pagi hari.

  1. Tips penyemprotan hama dan penyakit tanaman

Agar hama atau penyakit tidak resistan (kebal) terhadap bahan aktif tertentu, lakukan penyemprotan dengan beberapa jenis bahan aktif yang berbeda secara bergantian. Tidak semua pestisida memiliki daya rekat yang baik pada tanaman. Oleh sebab itu, gunakan perekat, pembasah, atau perata untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Bacalah petunjuk yang tertera pada kemasan pestisida secara saksama sebelum menggunakannya. Gunakan dosis sesuai anjuran, jangan melebihi atau mengurangi agar tanaman tidak keracunan dan untuk menghindari sifat resistan (kebal) hama terhadap pestisida.