Pertanianku — Ternak kelinci pedaging memang masih kalah populer dibanding dengan ternak ayam pedaging, bebek pedaging, kambing pedaging, atau lainnya. Tapi, bukan berarti tidak mempunyai peluang pasar. Buktinya, saat ini di beberapa daerah sudah mulai berdiri rumah makan atau restoran yang menyediakan olahan daging kelinci.
Kelinci adalah binatang yang memiliki bulu-bulu halus dan lebih dikenal dekat dengan manusia sebagai binatang peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Selain menjadi binatang peliharaan, kelinci juga dapat diternak untuk dimanfaatkan dagingnya. Sekarang ini, olahan daging kelinci sudah mulai populer di masyarakat seperti sate kelinci yang lezat serta mempunyai kandungan gizi cukup tinggi.
Ternak kelinci sebenarnya sangatlah mudah, bagi pemula yang ingin menekuninya, silakan ikuti langkah-langkah ternak kelinci dengan modal kecil berikut ini.
- Persiapan kandang kelinci
Kandang adalah syarat utama dalam dunia usaha peternakan. Sebelum kita membuat kandang kelinci, hal utama yang perlu diperhatikan adalah lokasi. Lokasi tempat pembuatan kandang harus jauh dari keramaian, bebas dari asap atau polusi udara, memiliki sirkulasi udara lancar, serta terkena sinar matahari secara langsung. Sementara, suhu udara yang ideal untuk ternak kelinci sekitar 21° C.
Untuk ukuran kandang bisa disesuaikan dengan padatnya bibit. Misalnya, untuk ukuran 200 × 70 × 70 cm, cukup diisi 12 ekor kelinci betina atau 10 ekor untuk kelinci jantan. Kandang bisa dibuat menggunakan material seperti bambu, kayu, kawat, atau besi. Penempatan kandang harus terhindar dari binatang predator seperti tikus, kucing, atau anjing.
- Pemilihan bibit
Setelah kandang selesai disiapkan, langkah selanjutnya adalah mencari bibit. Bibit yang sering dibudidaya untuk kelinci potong adalah jenis kelinci flemish giant, kelinci new zealand, dan kelinci rex. Pilihlah bibit yang berkualitas agar dapat melahirkan banyak anak. Jangan lupa pilih bibit yang masih muda serta produktif.
- Pemberian pakan
Pakan kelinci di habitat aslinya berupa rerumputan serta sayur-sayuran seperti wortel, kangkung, atau sayuran hijau lainnya. Tapi jika kita ternakkan, maka bisa diberikan makanan campuran berupa pelet khusus kelinci. Pemberian pakan berupa pelet bertujuan mempercepat pertumbuhan dan pembentukan daging. Makanan bisa diberikan 2 kali sehari pagi dan sore. Jangan lupa selalu sediakan air minumnya.
- Masa reproduksi (kembang biak)
Setelah kelinci betina berusia 4—6 bulan dan kelinci jantan berusia 6—8 bulan, maka kelinci sudah siap dikawinkan. Jangan memaksakan kelinci kawin di usia muda karena akan merusak pertumbuhannya.
Tanda-tanda kelinci betina mengalami birahi atau siap kawin, yaitu sering berlaku aneh seperti menggosok-gosokkan dagunya pada bagian kandang, sikapnya terlihat gelisah, nafsu makannya berkurang, kemaluanya terlihat bengkak serta berwarna merah.
- Proses mengawinkan kelinci
Mengawinkan kelinci ternyata harus ada ritualnya, yaitu kelinci betina dipindahkan ke kandang kelinci jantan. Jangan sampai terbalik. Cara ini bertujuan supaya kelinci jantan lebih percaya diri. Setelah kelinci betina sudah berada dalam kandang kelinci jantan, tunggu beberapa saat dan biarkan kelinci bercumbu kemudian melakukan perkawinan.
Setelah kelinci terlihat melakukan perkawinan pertama, pisahkan kelinci betina untuk istirahat selama 15 menit. Kemudian, masukkan lagi kelinci betina ke kandang kelinci jantan sampai kelinci betina sudah tidak mau dikawinkan lagi. Berarti proses perkawinan sudah selesai dan kembalikan kelinci betina ke kandangnya.
- Menjaga dan merawat anak kelinci
Jika kelinci telah melahirkan, tugas kita adalah merawat serta menjaga anaknya. Anak kelinci yang baru lahir biasanya tidak memiliki bulu, dengan mata terpejam dan asupan makananya adalah susu dari induknya. Jika jumlah anak kelinci terlalu banyak, kita bisa menitipkan anaknya pada indukan lain agar disusui. Anak kelinci yang masih kecil harus berada pada tempat yang nyaman dan selalu hangat.