Pertanianku – Cabai merupakan salah satu komoditi pertanian yang harganya tidak stabil. Harganya yang selalu tidak bisa ditebak dan selalu naik berlipat-lipat saat sedang cuaca ekstrem.
berikut catatan penyebaran cabai di dunia yang perlu Anda ketahui:
- Para arkeolog di Ekuador, Amerika Selatan, menemukan sisa biji cabai menempel pada lesung dan panci masak milik penduduk Indian Kuno. Berarti cabai sudah dikenal sebagai bumbu masak sejak lebih dari 7.000 tahun lalu.
- Cabai populer bagi kaum Aztek di Amerika Tengah sejak tahun 7.500 SM. Saat itu, cabai tua dimanfaatkan sebagai sajian istimewa pada perjamuan para kepala suku.
- Menginjak tahun 5.200—3.400 SM, masyarakat Indian Aztek mulai membudidayakan cabai alias cheeyee dalam bahasa asli mereka, konon dengan teknik cangkok atau setek. Hasilnya disebarluaskan ke seluruh wilayah Benua Amerika, dan akhirnya ke seluruh dunia.
- Ekspedisi Christopher Columbus tahun 1490 berjasa dalam penyebaran cabai. Iamendarat di daerah Guanahani (sekarang San Salvador) dan menemukan cabai. Dari sini cabai menyebar ke Amerika Tengah, diduga ada peran penduduk Indian asli.
- Spanyol dan Portugis pionir dalam budi daya cabai. Kemudian disebarkan (1493— 1498) ke negara jajahannya, seperti Cina, Korea, Jepang, Filipina, Malaka, dan Indonesia. Kini cabai menjadi komoditas yang sangat penting di berbagai negara.
Sumber: Buku Agriflo Cabai