Cegah Kepunahan Ikan, Pemkab Mojokerto Tebar Benih Ikan Rengkik di Sungai Brangkal

Pertanianku – Pemerintah Kabupaten Mojokerto melakukan penebaran benih ikan rengkik di Sungai Brangkal Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto dalam upaya mencegah kepunahan ikan. Pasalnya, habitat ikan rengkik di Sungai Brangkal hampir punah. Untuk mendapatkan benih ikan tersebut, Dinas Peternakan Kota Mojokerto berburu hingga ke Sukabumi.

Cegah Kepunahan Ikan, Pemkab Mojokerto Tebar Benih Ikan Rengkik di Sungai Brangkal

Sebanyak 5 ribu bibit ikan rengkik akan diterbarkan di Sungai Brangkal dengan tujuan pelestarian dan peningkatan populasi ikan rengkik. Selain itu, 4 ribu benih ikan rengkik akan dibudidayakan di kolam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) binaan Dinas Pertanian. Sejumlah 20 ekor idukan ditebarkan di kolam kelompok pembudidaya ikan dan kolam milik Dinas Pertanian Kota Mojokerto untuk pengembangan pembudidayaan.

Penebaran benih ikan rengkik di Sungai Brangkal dilakukan langsung oleh Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus.

Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Kota Mojokerto, Suprianto mengatakan, habitat asli ikan rengkik ada di Sungai Brantas. Namun, saat ini hampir punah sehingga pihaknya harus mencari dari daerah lain luar Kota Mojokerto.

“Kita mendapatkan dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi, sebanyak 9 ribu benih rengkik dan 20 ekor indukan ikan rengkik,” ucap Suprianto.

“Kita minta dukungan, kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat Kota Mojokerto khususnya para pembudidaya ikan untuk ikut serta dalam upaya apapun demi terwujudnya potensi ikan rengkik sebagai icon Kota Mojokerto,” tutur Suprianto.

Sementara itu, Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, habitat ikan rengkik berada di Sungai Brantas sejak zaman Majapahit.

“Jika bicara mengenai ikan rengkik tidak lepas dari Mojokerto, namun saat ini ikan rengkik hampir punah sehingga kita punya kewajiban membudidayakan ikan rengkik baik melalui kolam gapoktan maupun di habitat aslinya di Sungai Brantas,” tambah Suprianto.

Rengkik adalah ikon Kota Mojokerto, selain onde-onde, sepatu, dan kelor. Menurut Mas’ud semakin banyak orang datang ke Mojokerto mencari jasa dan pelayanan akan meningkatkan peredaran uang di Mojokerto.  Dengan begitu, akan meningkatkan ekonomi sehingga bisa mensejahterakan masyarakat. Dinas Pertanian dihimbau untuk mensponsori budidaya ikan rengkik melalui gapoktan.

“Dikembangkan pusat kuliner ikan rengkik sebagai masakan khas Kota Mojokerto sehingga Kota Mojokerto yang kecil bisa dikunjungi karena ada ikon baru kuliner ikan rengkik. Dalam waktu dekat akan ditebar 10 ribu bibit ikan rengkik di semua sungai yang ada di Kota Mojokerto, tidak hanya di Sungai Brantas saja. Hampir punahnya ikan rengkik karena sulitnya sistem penangkaran tapi gapoktan sudah belajar penelitian di Sukabumi,” ujar Suprianto.

Menurutnya, saat ini ikan rengkik masih dalam tahap budi daya dan untuk selanjutnya dikembangkan di pengelolaan. Untuk menghindari risiko kematian, Walikota meminta agar para pemancing yang mencari ikan di sungai tidak menggunakan strum ataupun obat untuk mencegah pencemaran lingkungan. Selain itu, akan ada pengawasan dari petugas penyuluh Dinas Pertanian yang akan memantau.