Pertanianku — Penyakit ikan lele menjadi salah satu hambatan yang dapat dicegah sebelum benar-benar terjadi. Pasalnya, jika lele sudah terserang penyakit, Anda harus mengobatinya. Jika terlambat atau salah penanganan, lele tersebut dapat mati sehingga menyebabkan kerugian. Berikut ini beberapa cara mencegah timbulnya penyakit ikan lele yang dapat Anda lakukan sebelum terlambat.

Menjaga kebersihan kolam ikan lele
Penyakit ikan lele dapat muncul pada kolam yang tidak dijaga kebersihannya. Setiap kolam diusahakan selalu mendapatkan air yang baru dan masih segar saat jadwal penggantian air. Air tersebut sudah harus melewati sistem filtrasi. Bahan-bahan organik seperti sampah harus dicegah agar tidak masuk ke kolam.
Sanitasi kolam
Kolam yang akan digunakan untuk budidaya harus dikeringkan, dijemur, dan diberikan kapur tohor atau kapur pertanian sebanyak 500 gram/m2. Kapur harus ditebar secara merata pada dasar kolam dan sekeliling pematang kolam.
Bahan lain yang dapat digunakan selain kapur tohor adalah methyline blue dengan dosis penggunaan sebesar 20 ppm dan dibiarkan selama kurang lebih dua jam. Setelah itu, kolam baru diisi air baru dan sudah siap ditebari ikan ketika kondisi air sudah normal.
Benih lele yang akan ditebar
Benih lele yang digunakan harus berkualitas dan sehat. Jika benih yang digunakan menunjukkan tanda-tanda kelainan atau sakit, Anda harus segera mengambil tindakan untuk mengeluarkannya dari kolam dan mengarantina ikan tersebut.
Benih lele yang akan ditebar harus dilakukan penyucihamaan terlebih dahulu agar hama yang berada di dalam wadah penampungan tidak ikut masuk ke kolam pembesaran. Benih juga dapat direndam dahulu dalam cairan obat-obatan alami seperti ekstrak cairan sambiloto 25 ppm, ekstrak cairan rimpang kunyit 15 ppm, ataupun cairan daun dewa 25 ppm. Perendaman dapat berlangsung selama 30—60 menit.
Sanitasi peralatan dan perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan kolam harus dalam kondisi baik dan bersih sehingga Anda perlu merendam seluruh peralatan yang akan digunakan dengan larutan PK atau larutan kaporit selama 30—60 menit. Orang yang datang dari luar tempat budidaya pun sebaiknya tidak sembarangan memegang dan mencelupkan tubuhnya ke kolam sebelum dilakukan penyucihamaan.