Pertanianku – Berdasarkan sejarahnya, di antara beragam jenis ayam kampung Indonesia terdapat jenis-jenis yang memiliki bentuk tubuh (morphological characteristics) yang lebih besar dibandingkan jenis ayam kampung lainnya di Asia. Ayam kampung Indonesia yang memiliki bentuk tubuh lebih besar tersebut memiliki indikasi dan sifat fisik secara genetik sebagai ayam pedaging. Di Asia, ayam kampung tipe besar ini juga ditemui di Malaysia dan Korea sebagai native fowls (ayam lokal asli).
Keunggulan ALPU di antaranya memiliki kecepatan tumbuh yang lebih baik. Selain itu, capaian berat badannya sebagai ayam komersial lebih cepat serta memiliki karakter pertumbuhan karkas sebagai ayam pedaging. Secara komersial, ALPU jantan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi sejak 6 minggu dengan capaian berat badan lebih tinggi (780—850 g) dibandingkan capaian berat badan ayam kampung tanpa seleksi (667 g). Jika dilihat dari perkembangan berat badan, fase komersial ALPU lebih cepat dicapai dan mempunyai rentang fase komersial yang cukup panjang dibandingkan dengan ayam kampung tanpa seleksi.
Berdasarkan sistem manajemen pemeliharaan dan sifat tumbuhnya, ALPU memiliki tahap pertumbuhan yang terdiri dari fase awal, fase pertumbuhan, dan fase komersial sejalan dengan pertambahan umur. Fase awal merupakan fase pertumbuhan sejak menetas sampai umur pemeliharaan indukan selama 3 minggu. Fase berikutnya adalah fase pertumbuhan, yaitu fase pembesaran ALPU sebelum mencapai umur dan berat komersial. Pemeliharaan dilanjutnya memasuki fase komersial I, II, dan III, yaitu fase ALPU telah mencapai umur dan berat komersial untuk dipasarkan. Berat badan ALPU pada fase awal mencapai rata-rata 417 g, sedangkan pada fase pertumbuhan sebelum fase komersial pada umur 5 minggu berat badan ALPU mencapai 653 g. Berat badan ALPU pada fase komersial I (umur 6 minggu) mencapai 780 g, fase komersial II (umur 9—12 minggu) berkisar 1.230—1.445 g, dan berat badan ALPU pada fase komersial III (umur 13—16 minggu) berkisar 1.561—1.596 g.
Perkembangan berat badan ALPU pada setiap fase sejak berat tetas sampai umur 16 minggu memiliki pola pertambahan berat badan yang berbeda. Pertambahan berat badan tertinggi dicapai pada periode komersial I dan II, sedangkan pada periode komersial III kecepatan pertumbuhan ALPU berubah menjadi lebih kecil. Untuk itu, sebaiknya ALPU dipasarkan pada kisaran umur 6—16 minggu.
Sumber: Buku Ayam Kampung Pedaging Unggul