Ciri-Ciri Beras yang Tidak Layak Konsumsi

Pertanianku — Seluruh bahan pangan yang akan dikonsumsi sebaiknya harus masuk kategori layak konsumsi. Pasalnya, bahan pangan seperti beras dapat mengalami perubahan kualitas serta kandungan seiring dengan berjalannya waktu. Beras tidak layak konsumsi dapat berbahaya bagi tubuh karena biasanya beras tersebut sudah rusak atau melebihi waktu kedaluwarsanya.

beras tidak layak konsumsi
foto: Pixabay

Untuk mengetahui apakah beras yang Anda konsumsi masih baik-baik saja dan layak konsumsi, Anda membutuhkan pengetahuan cara menguji atau mengidentifikasi beras tersebut. Simak cara-cara pengujian sederhana tentang kondisi beras di bawah ini.

Pengujian bisa dilakukan secara sederhana, yaitu melalui tampilan visual beras. Pengujian ini hanya memerlukan beras sebanyak satu genggam atau sekitar lebih kurang 100 gram.

Selanjutnya, perhatikan kondisi warna pada beras tersebut, apakah mengalami perubahan atau tidak. Beras normal ditandai dengan warna yang normal dan mengilap, warna putih normal menandakan beras sudah tergiling sempurna, dan merah kecokelatan sampai hitam merupakan warna dari beras berpigmen merah atau hitam.

Bentuk beras harus utuh. Jika beras sudah mengalami patah, hancur, dan remah (menepung) menempel di telapak tangan, bentuk tersebut menandakan bahwa beras sudah terlalu lama disimpan dan sebaiknya tidak dikonsumsi.

Perhatikan tekstur beras tersebut, beras yang sebaiknya digunakan adalah beras yang keras dan tidak mudah patah. Anda juga bisa merasakan beras tersebut dengan indra perasa. Beras yang layak dikonsumsi masih terasa khas beras. Namun, jika sudah terasa pahit, itu pertanda beras tidak layak konsumsi.

Cium aroma dari beras tersebut, jika beras berbau apek, asam, tengik, atau bau lainnya, sebaiknya jangan gunakan beras tersebut. Aroma yang tidak seperti beras pada umumnya bisa disebabkan oleh beras sudah terlalu lama atau karena beras sudah terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya.

Perhatikan juga hama dan penyakit. Jika di dalam beras terlihat ada hama yang hidup atau tubuh binatang yang sudah mati karena busuk kering oleh jamur atau busuk basah karena bakteri, beras tersebut wajib dicurigai untuk dilakukan analisis secara laboratorium.