Pertanianku — Anda harus memerhatikan kondisi bibit buah naga yang akan dibeli karena bibit merupakan modal utama sekaligus langkah awal dari kesuksesan bertanam buah naga. Bibit yang dibeli harus memenuhi syarat tumbuh agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Bibit buah naga yang dipilih harus terlihat sehat dan bebas dari serangan hama serta penyakit. Setelah bentuk fisik bibit sudah terlihat ideal, hal berikutnya yang harus diperhatikan ialah keseragaman pertumbuhan dan warna bibit.
Pada dasarnya bibit yang baik berwarna hijau kebiruan atau hijau gelap. Penampilan fisik bibit terlihat kekar dan keras, sekilas bibit terlihat tua.
Ukuran ideal bibit buah naga yang berasal dari perbanyakan setek sekitar 20—30 cm dan berdiameter 4—5 cm. Bibit dengan ukuran tersebut sudah bisa mulai belajar berbuah pada umur 8—10 bulan. Dengan begitu, Anda tidak perlu menunggu tanaman berbuah terlalu lama. Kelebihan ini disukai oleh pehobi tanaman buah dan petani buah karena petani bisa memanen buahnya lebih cepat.
Bibit yang berasal dari biji sudah bisa dipindahkan ke lahan saat masih berukuran 10 cm. Bibit tersebut membutuhkan ajir untuk menopang percabangan barunya agar tidak roboh. Bibit yang berasal dari biji memiliki pertumbuhan seragam dan kekar.
Namun, pertumbuhan bibit relatif lama sehingga jarang petani buah yang menggunakan bibit ini. Selain itu, pembibit juga memerlukan biji yang bagus untuk ditumbuhkan. Biji tersebut harus berasal dari tanaman sehat dan subur agar dapat menghasilkan tanaman baru yang berkualitas.
Agar lebih pasti, sebaiknya beli bibit di penangkar bibit tepercaya atau bersertifikat. Pasalnya, tidak semua bibit yang dijual itu bagus. Terkadang, ada juga bibit yang diperbanyak dari pohon yang kurang baik sehingga menyebabkan tanaman tidak bisa berbuah.
Bibit buah naga sebenarnya tidak begitu sulit diperbanyak sendiri. Namun, rata-rata para pehobi tanaman buah dan petani buah yang baru bertanam buah naga lebih sering memilih untuk membeli agar bisa mendapatkan bibit yang bagus.