Ciri-Ciri Bibit Jabon yang Bagus

Pertanianku — Agar berhasil mendapatkan pohon yang bagus, Anda memerlukan bibit jabon yang berkualitas. Bibit yang baik merupakan bibit yang memiliki mutu genetik dan penampilan fisik yang baik pula. Biasanya, bibit yang bagus dijual oleh penangkar bibit tepercaya dan sudah tersertifikasi.

bibit jabon
foto: Pertanianku

Mutu genetik baik

Bibit memiliki mutu genetik yang baik apabila dihasilkan dari perkawinan yang terjadi antara pohon-pohon jabon berpenampilan baik dan ditanam dalam satu lokasi yang sama. Kebun tersebut sudah harus bersertifikat atau mendapatkan pengesahan dari pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Kehutanan. Namun, hingga saat ini masih belum ada kebun pembibitan jabon karena memerlukan waktu dan modal yang besar.

Cara lain untuk mendapatkan bibit bermutu baik ialah dengan memperbanyak secara vegetatif (biasanya tunas/pucuk tanaman) dari pohon induk yang sudah diketahui memiliki morfologi baik seperti batang lurus, silindris, sehat, dan memiliki bebas cabang yang tinggi.

Mutu genetik tidak bisa dilihat langsung secara kasat mata. Mutu baru bisa terlihat setelah beberapa tahun tumbuh di lapangan. Namun, jabon merupakan tanaman yang unik karena secara alami bisa memiliki batang yang lurus dan silindris.

Bentuk fisik

Setelah memastikan bibit tersebut berasal dari induk yang bagus, langkah selanjutnya adalah melihat bentuk fisik bibit. Untuk mendapatkan bibit yang bagus, berikut ini beberapa kriteria yang bisa Anda gunakan ketika ingin membeli bibit jabon.

  • Bibit sudah berumur 3—5 bulan.
  • Berbatang kurus.
  • Batang sudah berkayu.
  • Tinggi bibit sekitar 25—35 cm, tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu tinggi. Bibit yang terlalu kecil akan mudah tertutup oleh tanaman pengganggu, sedangkan batang bibit yang terlalu tinggi akan lebih mudah patah ketika proses pengangkutan. Selain itu, bibit yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan biaya ekstra ketika penanaman karena bibit memerlukan
  • Perbandingan antara tinggi dan diameter seimbang (diameter sekitar 0,5 cm) sehingga bibit menjadi lebih kokoh.
  • Bibih sehat dan terbebas dari hama serta penyakit, kondisi tersebut ditandai dengan tidak adanya bekas luka pada bibit.