Pertanianku — Ikan nila yang sedang sakit bisa diidentifikasi melalui perubahan yang terjadi pada fisik serta perilakunya. Oleh karena itu, pembudidaya harus melakukan kegiatan monitoring perkembangan ikan secara rutin agar bisa mengetahui kondisi ikan nila sakit.
Pengamatan biasanya dilakukan sebelum ikan diberikan pakan. Pengamatan dilakukan secara visual. Ikan yang sehat akan terlihat gesit saat berenang, sedangkan ikan yang sakit akan terlihat lemah. Berikut ini ciri-ciri ikan nila yang sedang sakit.
Ikan menyendiri
Nila yang terlihat menyendiri di bagian pojok atau tepian jaring bisa jadi sedang mengalami gangguan kesehatan sehingga perlu segera diangkat untuk diidentifikasi penyebabnya, terutama di bagian insang. Insang ikan segar akan berwarna merah. Oleh karena itu, jika insang berwarna selain merah sudah dipastikan ikan sedang sakit.
Pemeriksaan juga dilakukan pada kondisi lendir dan sisik di tubuhnya. Jika terdapat borok, luka atau sisik yang terkelupas, ikan harus mendapatkan perawatan intensif untuk menyembuhkan luka tersebut.
Sementara itu, untuk pemeriksaan organ dalam hanya bisa dilakukan oleh instansi perikanan karena perlu dilakukan pembedahan.
Warna tubuh
Perubahan warna pada tubuh ikan bisa menjadi tanda-tanda bahwa ikan sedang sakit. Ikan yang berubah warna menjadi lebih gelap atau timbul warna kuning, bisa dipastikan ikan sedang mengidap penyakit.
Penyakit tersebut dapat diatasi dengan pengucuran air segar agar ikan bisa kembali pulih. Warna kuning pada tubuh ikan menjadi pertanda ikan kekurangan salah satu vitamin. Oleh karena itu, Anda perlu memberikan pakan dengan nutrisi lengkap.
Adanya borok
Jika di badan ikan sudah terlihat adanya tanda-tanda seperti borok, segera lakukan pengobatan dengan tetrasklin/enro dosis 60—75 mg/kg dari biomassa ikan. Obat tersebut dicampurkan ke dalam pakan ikan dan diberikan selama 7 hari berturut-turut.
Anda juga bisa memberikan antibiotik alami untuk pengobatan ikan. Antibiotik alami bagi ikan adalah garam dan daun ki pahit yang dicampurkan ke dalam pelet dengan dosis secukupnya. Pemberian antibiotik sebaiknya dilakukan sekali, yaitu pada pagi hari.