Pertanianku — Kacang panjang sering Anda jumpai pada beberapa masakan khas Nusantara, seperti sayur kacang. Hingga saat ini kacang sayur ini masih dikenal hanya sebatas sayuran dan belum banyak diolah menjadi makanan selain sayur. Namun, kacang panjang tidak bisa diolah sembarangan karena bisa menghilangkan cita rasanya yang lezat.

Jika ingin mengonsumsi dalam keadaan mentah, sebaiknya pilih kacang panjang yang masih muda agar lebih mudah dikunyah. Biasanya, orang Indonesia mengonsumsi kacang sayur ini menjadi lalapan untuk menemani menu makanan utama yang tidak berkuah dan cenderung kering.
Pilih kacang yang masih berwarna hijau muda, terlihat segar, biji-bijinya tidak menonjol, dan teksturnya renyah atau mudah dipatahkan. Kacang dengan kriteria tersebut akan memiliki rasa yang jauh lebih sedap, teksturnya garing, dan penampilannya dapat meningkatkan nafsu makan.
Sebelum dikonsumsi, baik dalam keadaan mentah maupun yang sudah dimasak, kacang harus dicuci dengan air bersih agar tidak ada kotoran yang ikut termakan.
Kacang panjang yang tidak langsung dikonsumsi, bisa disimpan terlebih dahulu di lemari pendingin atau di tempat yang kering dan teduh agar tidak mudah layu.
Kacang panjang tidak boleh dimasak hingga benar-benar layu dan mengalami perubahan warna. Proses pemasakan yang berlebihan dapat menyebabkan kandungan gizinya berkurang sehingga manfaat untuk tubuh pun ikut berkurang.
Kacang sayur yang berbentuk panjang ini sangat baik bagi tubuh karena mengandung banyak gizi, antara lain protein, lemak, karbohidrat, kalsium, besi, vitamin A, vitamin C, dan kalori. Kandungan vitamin A pada kacang panjang terbilang cukup tinggi karena mencapai 335µg.
Sementara itu, kandungan kalori kacang sayur jauh lebih rendah dibanding jenis kacang sayur lain, hanya sekitar 44 kalori. Oleh karena itu, cocok untuk orang yang sedang diet atau memiliki masalah kelebihan kalori.