Pertanianku — Kedelai merupakan salah satu bahan baku paling penting dalam pembuatan tempe. Dalam pembuatan tempe diperlukan kedelai yang berkualitas agar menghasilkan tempe bermutu bagus. Lantas, bagaimana mengenal ciri-ciri kedelai dengan kualitas bagus?

Kedelai berasal dari Cina, Korea yang kemudian menyebar ke Jepang, Taiwan, India, Indonesia hingga Amerika. Kedelai termasuk famili kacang-kacangan (Leguminosae). Berikut ini ulasan mengenai ciri-ciri kedelai dengan kualitas bagus.
Kuning merata agak kecokelatan
Kedelai yang digunakan untuk pembuatan tempe adalah yang warnanya kuning merata agak kecokelatan. Untuk kedelai sendiri, disamping warna kuning kecokelatan, ada yang warnanya hitam legam dengan bentuk yang lebih kecil dibandingkan kedelai kuning. Kedelai hitam biasanya dijadikan bahan baku pembuatan kecap.
Bulat
Ciri kedelai selanjutnya adalah bentuknya yang bulat. Untuk kedelai dengan bentuk agak pipih biasanya jarang digunakan karena agak sulit untuk lunak dan tidak mudah berkembang. Jadi, biasanya yang digunakan untuk membuat tempe adalah kedelai berbentuk bulat.
Kering
Pastikan kedelai yang akan digunakan telah benar-benar bersih dan kering. Bila masih kurang kering, bisa dijemur pada tampah yang bersih agar saat direndam dan direbus, air tetap jernih dan kedelai tetap utuh.
Cukup tua
Pastikan saat akan membuat tempe, kedelai cukup tua. Biasanya ditandai dengan kulit yang mulus, tidak berkeriput, dan padat. Sementara yang muda, berkulit tidak rata, bergelombang atau agak keriput, dan tidak padat. Nilai gizi yang terkandung dalam kedelai muda tidak sama dengan nilai gizi kedelai yang telah cukup umur.
Padat
Salah satu dari kedelai yang baik adalah padat. Setelah merebus kedelai, biasanya kedelai yang terapung akan dibuang karena kurang baik untuk digunakan sebagai tempe. Ada beberapa penyebab kedelai tersebut kurang berkualitas. Salah satunya, mungkin telah dimakan sejenis semut atau kedelai yang telah dipanen sebelum waktunya. Jadi, kurang baik digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe.
Kedelai yang terapung dibuang bersama dengan kulit kacang kedelai. Limbah tersebut masih bisa digunakan sebagai makanan tambahan untuk sapi. Sementara, air untuk merebus kedelai digunakan sebagai air minuman yang bervitamin bagi sapi.