Pertanianku — Istilah organik memang makin populer, tapi tetap saja banyak orang yang masih sulit membedakan antara kebun nonorganik dan kebun organik. Sebenarnya, untuk membedakan kedua jenis kebun ini cukup mudah. Meskipun begitu, masih ada yang sulit membedakannya, bahkan masih menganggap hidroponik itu organik. Padahal, hidroponik belum tentu organik, bisa jadi pupuk yang digunakan menggunakan bahan nonorganik.

Agar mudah memahami ciri khas kebun organik, simak ulasan berikut.
Menanam banyak jenis sayuran
Kebun organik biasanya menanam banyak jenis sayuran dalam bedengan-bedengan. Hal ini berguna untuk membuat kebun lebih produktif sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Ukuran guludan bervariasi, lebar 1 meter dan panjangnya bergantung pada kondisi lahan.
Dikelola secara terpadu
Kebun organik biasanya dikelola secara terpadu meski ada banyak jenis tanaman yang ditanam. Petak-petak sayuran dibuat dengan luas yang berbeda-beda.
Rumah plastik
Tanaman yang rentan terserang hama akan ditanam di dalam rumah plastik. Di sekeliling rumah plastik ditanami tanaman perangkap hama dengan warna yang mencolok serta beraroma seperti bunga tahi kotok Tagetes sp. dan Citronella alias daun serai. Tanaman ini berguna menghalau serangan hama.
Melakukan pergiliran
Kebun melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman berbeda famili untuk mengurangi serangan hama.
Tumpang sari atau tumpang gilir
Tanaman dibudidayakan secara tumpang sari ataupun tumpang gilir sesuai dengan kaidah pertanian organik. Misalnya, kubis ditanam dekat tomat. Aroma daun tomat bisa menjadi benteng bagi kubis. Dengan begitu, ulat yang biasa menyerang kubis tidak akan mendekat karena mencium aroma dari daun tomat.
Membuat pestisida nabati dan pupuk organik di kebun
Biasanya, petani membuat pestisida nabati dan pupuk organik di kebunnya sendiri. Bahan-bahan untuk pestisida nabati dan pupuk organik sudah tersedia secara alami. Misalnya, gulma seperti babadotan dan kirinyuh. Gulma tersebut sengaja dibiarkan tumbuh subur karena bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati.
Tak jarang, pekebun juga memiliki tiga unit kandang ternak untuk kambing, ayam, atau itik. Pasalnya, kotoran tersebut bisa digunakan untuk pupuk kandang.