Pertanianku – Tjandrawati Mozef MSc, peneliti di Pusat Penelitian Kimia LIPI, Bandung Provinsi Jawa Barat juga membuktikan keampuhan daun sukun melindungi jantung melalui uji in vitro dan in vivo. Ia mengekstrak daun sukun dengan berbagai pelarut alami. Pada uji in vitro, ekstrak etil asetat menunjukkan adanya efek sitoprotektif atau perlindungan terhadap sel endothelium, yakni selapis sel di antara aliran darah dan dinding pembuluh darah. Sel endotel berperan mengatur otot polos pembuluh darah, hemostatis, koagulasi atau penggumpalan darah, dan pertahanantubuh. Oleh karena itu, ketika fungsi jaringan endothelium terganggu maka fungsi pembuluh dar ah ikut terganggu sehingga dapat berdampak pada gangguan fungsi jantung.
Ekstrak daun famili Moraceae kaya akan flavonoid. Dalam uji invivo menggunakan tikus, Tjandrawati membuktikan bahwa kombinasi flavonoid dan betasitoste rol yang terkandung dalam ekstrak daun sukun berdosis 100 mg dan 20 mg/kg bobot tikus dapat mengurangi penggumpalan trombosit. Hal itu terjadi karena pengurangan gumpalan darah dan menurunkan kekentalan darah. Pada akhirnya daun sukun melindungi jantung dari iskemia akut atau kurangnya aliran darah ke jantung. Iskemia akut menyebabkan gagal jantung.
Pemberian ekstrak daun sukun juga menyebabkan kadar kolesteroltikus turun drastis. Semula kadar kolesterol tikus158 mg/dl; turun menjadi 115 mg/dl setelah p emberian 150 mg per kg bobot tubuh tikus. Selain itu, ramuan ini juga menghambat akumulasi lemak di dinding pembuluh darah aorta tikus.
Sumber: Buku Daun Ajaib