Pertanianku – Petugas di Kebun Binatang Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, terpaksa menembak mati seekor gorila setelah seorang anak yang jatuh ke kandang Gorila. Bocah lelaki tersebut berusia 4 tahun.
Sebelumnya, anak itu diketahui memanjat pagar penghalang dan terjatuh ke parit di dalam kandang. Sesaat kemudian, seekor gorila menangkap dan menyeretnya.
Kematian gorilla jantan bernama Harambe tersebut menimbulkan kehebohan masyarakat AS. Seorang saksi yang melihat langsung kejadian itu menyebutkan gorilla itu tidak melukai anak tersebut justru berusaha melindunginya.
“Bocah laki-laki itu, begitu dia jatuh (ke dalam kandang), saya pikir si gorila tidak tahu keberadaannya di sana hingga dia mendengar suara cipratan air yang dipicu bocah itu,” ungkap saksi mata yang menyaksikan langsung kejadian itu di kebun binatang Cincinnati, Brittany Nicely, kepada ABC News, pada Minggu (29/5) sebagaimana dilansir Detik (1/6).
“Gorila itu bergegas mendatangi si bocah, tapi tidak memukul bocah itu. Dia nyaris seperti menjaga bocah itu, melindunginya,” tutur salah seororang saksi mata.
Video yang didapatkan oleh ABC News menunjukkan gorila jantan itu menyeret anak tersebut di dalam kolam yangberada di dalam kandang. Pihak kebun binatang dalam pernyataannya menyebut para petugas pemadam kebakaran yang ada di lokasi melaporkan, gorila itu menyeret kasar dan melemparkan bocah itu. Terkait kasus tersebut, pihak pengelola kebun binatang untuk sementara menutup kandang gorila dari pengunjung.
Bocah itu dilaporkan mengalami luka-luka, namun tidak sampai membahayakan nyawanya. Setelah insiden terjadi, anak tersebut dilarikan ke rumah sakit setempat untuk menjalani perawatan medis.
Keterangan yang diberikan pengelola kebun binatang itu menyebutkan anak itu merangkak melalui pagar pembatas di Gorila World di kompleks Cincinnati Zoo and Botanical Garden dan terjatuh dari ketinggian 4,5 meter. Bocah itu jatuh ke dalam parit berisi air setinggi 30 sentimeter. Oleh sekor gorila jantan yang merupakan spesies langka, anak tersebut diangkat dan dibawa berkeliling. “Gorila itu menunggu di dekatnya. Seperti bocah itu anaknya sendiri,” ujar Nicely.
“Gorila itu tidak memukulinya, tidak melukainya. Gorila itu penasaran. Gorila itu memeriksa sang bocah, melihat tangannya. Dalam pandangan saya, gorila itu tidak membahayakan. Mungkin, memang karena berat gorila itu mencapai 181 kilogram … jadi niatnya untuk tidak melukai bocah itu masih mungkin terjadi karena perbedaan ukuran,” ungkap Nicely.
Seorang staf kebun binatang menembak gorila itu dengan senapan serbu, ketika sang bocah ada di antara kedua kaki si gorila. Staf kebun binatang kemudian membuka pintu kandang dan petugas pemadam segera mengevakuasi bocah laki-laki itu.
Direktur Kebun Binatang Cincinnati, Thane Maynard menegaskan, penembakan itu merupakan keputusan yang berat. “Tapi kami membuat keputusan yang benar demi menyelamatkan nyawa anak tersebut,” tegas Thane.
“Obat bius tidak langsung bekerja selama beberapa menit dan bocah itu dalam bahaya besar. Selain itu, dampak dari peluru bius bisa membuat binatang agresif dan situasi bisa bertambah buruk,” ucap Thane.