Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kembangkan Pepaya Kalina

Pertanianku – Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali memperluas pengembangan pepaya jenis Kalina. Jenis pepaya ini dinilai memiliki potensi yang besar dipasaran karena memiliki sejumlah keunggulan.

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kembangkan Pepaya Kailan

Papaya Kalina memiliki rasa yang manis, daging buahnya tebal, dan tahan hama. Buah satu ini banyak didistribusikan dan dipasarkan di wilayah Solo dan sekitarnya, Semarang dan Yogyakarta. “Secara fisik ukurannya tidak terlalu besar dan hanya memiliki berat berkisar 1–1,5 kilogram,” ujar Supardi Kabid Produksi Pangan dan Holtikultura Boyolali. Seperti dikutip Okezone (16/5).

Pengembangan pepaya Kalina telah dimulai sejak 2015 lalu yang ditanam pada 15 hektar lahan di Kecamatan Musuk, Mojosongo, dan Teras. Pemerintah Kabupaten setempat juga memberikan bantuan bibit dan pestisida hayati kepada petani. Hasilnya, budidaya telah mulai panen sejak Maret lalu.

Sementara untuk 2016, pengembangan akan ditambah 15 hektar lagi di lahan pertanian milik petani di Kecamatan Teras. Pengembangan tahap kedua diperkirakan akan mulai berbuah pada November mendatang.

Selain pepaya Kalina, di Boyolali juga telah berkembang tanaman pepaya Mj9 di Kecamatan Mojosongo, Musuk, Boyolali, Teras, dan Ampel. Total populasi tanaman pepaya di Kota Susu hingga akhir triwulan pertama 2016 mencapai 340.286 pohon.

“Sejauh ini belum ada serangan hama kutu putih yang biasa menyerang pohon pepaya. “Serangan kutu putih paling hebat terjadi pada 2014, yang menyebabkan ribuan tanaman pepaya mati,” jelas Bambang Purwadi Kepala Dispertanbunhut Boyolali.