Dracaena, Bambu Keberuntungan yang Menjadi Tonggak Ekspor Florikultura

Pertanianku — Dracaena atau lebih sering dijuluki bambu keberuntungan merupakan salah satu komoditas ekspor dari florikultura yang sangat diminati banyak negara. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah angka ekspor yang masih terbilang tinggi meski jumlahnya tidak sebanyak tahun lalu. Wajar saja, tahun ini hampir seluruh komoditas mengalami penurunan jumlah ekspor karena pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia.

Draceana
foto: http://tanjungpriok.karantina.pertanian.go.id/

“Permintaan ekspor dracaena dari berbagai negara tujuan masih tinggi hingga saat ini. Biasanya kami, Alamanda, bisa melakukan ekspor dracaena 2—3 kontainer tiap bulan. Rutinnya 2 kontainer tiap bulan. Bulan ini kami kirim 1 kontainer dracaena dengan tujuan ke Cina,” tutur Ahen, Anggota Kelompok Tani Alamanda Sukabumi seperti dikutip dari laman hortikultura.pertanian.go.id.

Selama pandemi, permintaan ekspor tanaman florikultura terbilang cukup bagus karena negara pesaing sedang mengalami masalah akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut menjadi kesempatan berharga bagi para petani di Indonesia untuk memenuhi permintaan tersebut.

“Saat awal 2020, permintaan dracaena sempat turun. Sejak terjadi lockdown di beberapa negara, beberapa negara pengekspor lainnya turut menghentikan sementara ekspornya. Banyak buyer yang beralih ke kita. Sejak Maret hingga sekarang, kami mengekspor hingga 20 kontainer tanaman hias. Pada 2021 kami sanggup menargetkan ekspor sebanyak 30 kontainer,” lanjut Ahen.

Negara tujuan ekspor Indonesia adalah negara-negara yang berada di Benua Asia, Eropa, Amerika, dan Rusia. Rencananya, Poktan Alamanda juga akan mengekspor polyscias ke Timur Tengah.

Dalam mengembangkan dracaena, Poktan Alamanda melakukannya dengan usaha yang luar biasa. Pasalnya, pengembangan bambu keberuntungan ini memerlukan inovasi untuk menghasilkan produk berkualitas. Salah satu inovasi yang diluncurkan oleh Poktan Alamanda adalah vas dracaena.

Selain Poktan Alamanda, masih ada beberapa poktan lain yang juga mengembangkan dracaena, di antaranya Poktan Gandaresmi yang berada di Desa Karawang. Poktan Gandaresmi sudah ada rencana akan mengekspor komoditas florikultura ini ke Belanda dan akan berkoordinasi langsung dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi serta Badan Karantina Pertanian.

Peluang ekspor komoditas ini masih terbuka lebar sehingga masih memungkinkan untuk melakukan peningkatan pengembangan budidaya dracaena.