Pertanianku — Januari hingga Februari menjadi waktu puncak serangan hama wereng batang cokelat (WBC) karena kondisi cuaca yang berlangsung cukup mendukung perkembangan hama tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menginisiasi gerakan pengendalian (gerdal) WBC di Kabupaten Subang dengan agen hayati Metarhizium sp.

Agen hayati akan ditebarkan ke seluruh area lahan dengan menggunakan drone, pesawat tanpa awak. Penggunaan drone pada dunia pertanian sudah bukan hal baru karena sebelumnya drone juga pernah digunakan untuk menebar bibit, pupuk, serta pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit.
“Populasi wereng rata-rata sebanyak 3—5 ekor per rumpun dengan tanaman sudah berumur 20 hari atau 3 minggu. Kondisi cuaca yang turun hujan setiap hari seperti saat ini sangat mendukung WBC untuk berkembang dengan cepat dan berpotensi menyebabkan puso atau gagal panen,” papar Wahyu, POPT Kecamatan Patokbeusi seperti dilansir dari laman pertanian.go.id.
Laju pertumbuhan hama WBC terbilang cukup cepat karena kemampuan reproduksinya cukup tinggi dengan siklus hidup yang relatif pendek.
Koordinator Pengendalian OPT, Serealia Abriani Fensionita menjelaskan bahwa pengendalian hama wereng batang cokelat tidak bisa dilakukan saat serangan hama sedang tinggi dengan menggunakan insektisida. Pengendalian perlu dilakukan sejak dini agar pengendalian hama WBC berjalan lebih mudah.
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Edy Purnawan menegaskan bahwa jajarannya sudah berkomitmen utnuk mengawal seluruh kegiatan pengamanan produksi, khususnya pengawasan dari gangguan OPT seperti wereng cokelat yang dapat menyebabkan gagal panen.
“Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sebagai kepanjangan tangan dari Kementan (Kementerian Pertanian) dalam mengemban tugas pengamanan produksi pangan, berkomitmen untuk terus aktif mengawal kegiatan pengamanan produksi, khususnya produksi padi dari gangguan OPT seperti wereng cokelat yang saat ini sedang meningkat serangannya,” papar Edy.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi terus mendukung seluruh rangkaian penanganan serangan OPT hingga masa panen tiba.
“Petugas POPT dan Penyuluh Pertanian di lapangan beserta jajaran dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten untuk terus berkoordinasi dengan jajaran kami di pusat dan bersama-sama mengawal pengamanan produksi padi saat ini dari serangan hama WBC hingga panen,” jelas Suwandi.