Pertanianku — Domba dan semua hewan ternak lainnya membutuhkan perkawinan yang terarah, bukan perkawinan yang liar. Perkawinan terarah dapat menyebabkan perkembangbiakan domba menjadi lebih efektif. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam perkawinan domba agar bisa mengembangbiakkan ternak secara optimal. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dari perkawinan domba adalah perkawinan pertama.

Perkawinan pertama sangat berkaitan dengan kedewasaan tubuh dan akan menentukan proses perkawinan selanjutnya. Domba yang akan dikawinkan harus menunggu hingga domba tersebut sudah memasuki kedewasaan tubuh. Oleh karena itu, dua hal penting yang harus diperhatikan dari perkawinan pertama adalah kedewasaan tubuh dan cara perkawinannya. Berikut ini ulasan lebih jelas mengenai dua hal tersebut.
Kedewasaan tubuh
Hewan ternak yang sudah mengalami matang seksual akan disusul dengan kedewasaan tubuh. Umumnya, domba sudah mencapai kedewasaan tubuh saat berusia 18—20 bulan. Saat itu domba sudah memasuki kedewasaan tubuh dan memiliki bagian-bagian tubuh yang harmonis serta seimbang antara satu organ dan organ tubuh yang lain.
Setiap jenis domba memiliki rentang waktu kedewasaan tubuh yang berbeda. Misalnya, domba kampung dan lincoln termasuk domba yang lambat dewasa sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menjadi dewasa dan gemuk. Itu sebabnya Anda perlu mengenali dengan baik jenis domba yang dipelihara agar tepat saat memperkirakan kedewasaan tubuh domba.
Perkawinan pertama
Domba sudah matang seksual pada umur 6—8 bulan, tetapi saat itu domba belum boleh dikawinkan karena dianggap belum cukup umur dan masih terlalu muda. Perkawinan yang terjadi pada usia muda dapat menyebabkan domba betina dan anak yang dilahirkan menjadi kurang.
Oleh karena itu, perkawinan pertama bagi domba betina baru bisa dilakukan pada umur 12—15 bulan, saat domba betina sudah memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
Saat perkawinan pertama, Anda harus menyiapkan pekerja yang sudah andal dalam menangani perkawinan usia muda. Pasalnya, peternak yang tidak berpengalaman dalam mengawinkan ternak pada usia muda dapat menimbulkan kesalahan yang tidak menguntungkan. Misalnya, induk kesulitan dalam proses melahirkan karena pinggulnya masih sempit dan belum tumbuh sempurna.
Kerugian lain yang dapat ditimbulkan ialah anak yang dilahirkan tumbuh kurang sehat atau lemah serta induk yang melahirkan tumbuh menjadi kerdil atau tidak wajar.