Duku

 

Pertanianku – Duku merupakan tanaman buah tropis bertipe iklim basah yang berasal dari Malaysia dan Indonesia (Kalimantan Timur). Dari negara asalnya, duku menyebar ke Vietnam, Myanmar, dan India. Penyebaran duku tidak secepat tanaman manggis. Nama lain yang sering digunakan untuk Lansium domesticum adalah Aglaila dooko Griffth atau Aglaia domesticum (Corr.) Pelegrin. Di dunia, dikenal tiga macam spesies Lansium yang mirip satu sama lain, yakni duku, langsat, dan pisitan (getahnya paling banyak). Namun, yang terkenal adalah duku dan langsat.

Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah

Di luar Jawa, duku sering disebut langsat. Namun, di daerah Jawa, buah langsat sering disebut kokosan. Duku mempunyai banyak varietas, ada yang buahnya besar sekali, tetapi ada pula yang kecil. Ada yang berbiji besar, ada pula yang tidak berbiji (partenokarpi), tetapi ada pula yang apomiksis (biji vegetatif ). Sentra produksi duku yang penting adalah Palembang, Pasarminggu (Condet), Karanganyar, dan Kulonprogo (Nanggulan). Singosari (Malang) terkenal dengan langsatnya yang tanpa biji. Negara penghasil duku adalah Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

a. Sifat botani

Duku merupakan tanaman hutan yang pohonnya menjulang tinggi hingga 30 m. Tanaman ini tidak terlalu besar dan berkayu keras. Getah duku lebih sedikit daripada getah langsat, sedangkan getah langsat lebih sedikit daripada pisitan.

  • Daun dan cabang

Daun duku lebih tebal daripada daun langsat atau pisitan. Daun duku lebar, dengan ujung agak tumpul. Warna daun hijau muda. Cabangnya condong ke atas dan pendek sehingga dari jauh kanopinya tampak spesifik seperti silinder. Warna batang spesifik, yaitu abu-abu keputihan. Cabang-cabangnya bersifat kering regas, yakni mudah dipatahkan dan keras.

  • Bunga

Bunga duku mirip sekali dengan langsat, hanya bunga langsat sering terdapat pada tandan yang panjang. Bunga duku ada yang bergerombol dan ada pula yang dalam tandan. Sementara itu, bunga pisitan hampir seluruhnya terdapat pada tandan dan rapat, bergetah putih banyak. Terdapat tanaman mirip pisitan yang tandannya panjang seperti untaian, tetapi buahnya lebih kecil dan rasanya agak asam. Tanaman ini disebut rambai (Baccaurea motleyana Muell. Agr. dari famili Baccaurea).

Duku memiliki bunga sempurna (hermafrodit). Bunga (tandan bunga) muncul bergantung pada cabang dan ranting. Bunga bersifat menyerbuk silang dengan bantuan polinator sejenis serangga, di antaranya lebah madu. Tanaman ini mulai berbunga setelah berumur sepuluh tahun. Bunga  muncul pada simpul-simpul mata di sepanjang cabang, dahan, dan ranting produktif.

  • Buah

Buah duku berbentuk bulat hingga bulat telur. Warna buah putih kekuningan hingga kuning muda. Buah muda menghasilkan getah, tetapi buah tua tidak bergetah. Buah langsat, getahnya sedikit, sedangkan kokosan bergetah banyak.

Setiap buah mempunyai 0—2 biji. Biji duku bersifat poliembrioni hingga 50%. Bijinya terasa pahit. Dagingnya manis hingga asam. Tanaman duku mulai berbuah pada umur 12—17 tahun.

  • Akar

Tanaman duku mempunyai akar tunggang dan akar samping sedikit, tetapi kuat dan dalam.

b. Kegunaan

Kayu pohon duku cukup keras untuk bahan bangunan. Kulit buah duku dikeringkan untuk obat nyamuk atau “setanggi”. Sementara itu, babakan (kulit batang) dapat digunakan untuk obat tradisonal, yaitu penyakit demam. Selain sebagai buah meja, daging buahnya belum pernah dikalengkan (canning). Namun, berpotensi untuk diusahakan sebagai buah yang dikalengkan. Bijinya terasa pahit bila ikut termakan.

 

Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah