Pertanianku – Asian palm civet atau musang pandan merupakan mamalia kecil yang berasal dari famili Viverridae, berdasarkan klasifikasi yang dibuat oleh John Edward Gray pada tahun 1821. Keluarga musang ini terbagi lagi menjadi beberapa subfamili dan genus.
Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur lebih suka menyebutnya luwak, sedangkan masyarakat Sunda menyebutnya careuh. Dalam bahasa ilmiah, musang pandan disebut Paradoxurus hermaphroditus. Nama ini berasal dari fakta bahwa luwak memiliki semacam bau yang berasal dari kelenjar di dekat anusnya.
Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, tetapi dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Hingga kini, para petani dan peternak di pedesaan masih menganggap musang sebagai hama yang mengganggu karena sering mencuri hasil tani atau ternak. Namun, tidak disangka tren menjadikan mereka hewan kesayangan eksotis yang bisa akrab dengan pemiliknya layaknya anjing atau kucing.