Eceng Gondok Diolah Jadi Pakan Ikan, Bagaimana Bisa?

Pertanianku – Guna mendorong produksi perikanan budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menargetkan produksi perikanan budidaya mencapai 17,9 juta ton. Guna mencapai target tersebut, diperkirakan memerlukan sekitar 4,9 juta ton pakan ikan, dan 60% di antaranya untuk budidaya ikan air tawar. Untuk merealisasikannya, KKP perlu mengembangkan pakan ikan mandiri melalui Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI).

GERPARI merupakan gerakan memanfaatkan bahan baku pakan lokal, untuk mendorong peningkatan kesejahteraan pembudidaya dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor. Salah satu bahan pakan lokal tersebut adalah eceng gondok.

Seperti kita ketahui bersama, eceng gondok merupakan gulma yang sangat mengganggu, baik bagi pembudidaya ikan maupun pengelola waduk. Karenanya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan bahwa dengan pemanfaatan eceng gondok sebagai alternatif bahan baku pakan, maka permasalahan gulma eceng gondok dapat diatasi.

“Pembudidaya ikan dapat mengumpulkan eceng gondok di waduk, kemudian diolah menjadi tepung, dan ini dapat dikelola secara kelompok sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” kata Slamet.

Lebih lanjut Slamet mengatakan, upaya pengembangan pakan mandiri ini dimulai dengan memberikan contoh nyata melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) perikanan budidaya.

“Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi telah mulai mengembangkan pakan mandiri dengan menggunakan bahan baku lokal, yaitu eceng gondok. Hasilnya pun sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Konversi pakan ke daging ikan yang dihasilkan pun cukup bagus, yaitu sekitar 1,6—1,7. Ini membuktikan bahwa eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan mandiri, dan sekaligus dapat dijadikan solusi bagi permasalahan eceng gondok di beberapa waduk atau perairan umum,” tambahnya.

Tak hanya itu, BBPBAT Sukabumi juga telah mengembangkan eceng gondok sebagai bahan baku pakan pengganti dedak. Berdasarkan uji coba BBPBAT Sukabumi, pakan dari bahan baku eceng gondok, memiliki kadar protein 32%.

“Saya yakin pakan mandiri ini akan mendukung peningkatan produksi,” lanjut Slamet.

Pemanfaatan gulma enceng gondok ini akan terus dikembangkan dengan mengajak semua stake holder, seperti Badan Pengelola Waduk, Pabrikan Pakan dan juga Kelompok Pembudidaya. Selanjutnya, UPT perikanan budidaya ditugaskan melakukan pembinaan serta alih teknologi pengepungan eceng gondok.