Efek Samping yang Dapat Ditimbulkan Jengkol

Pertanianku — Jengkol terkenal sebagai tanaman sayur yang memiliki aroma serta cita rasa sangat khas. Aroma jengkol terbilang cukup kuat dan mengganggu orang-orang yang tidak menyukainya. Aroma tersebut bisa bertahan di dalam mulut selama beberapa saat. Jengkol ternyata memiliki efek samping yang masih jarang diketahui oleh orang-orang. Efek samping jengkol biasanya muncul apabila dikonsumsi secara berlebihan.

efek samping jengkol
foto: Pertanianku

Dalam 100 gram jengkol mengandung 151 kalori, 25,67 gram karbohidrat, 14,19 gram protein, 1,45 gram lemak, dan 1,76 gram serat. Kandungan protein dan serat di dalam jengkol terbilang cukup tinggi sehingga bisa memenuhi kebutuhan tubuh atas protein dan lemak harian.

Di dalam jengkol terdapat senyawa asam jengkolat yang dapat berubah menjadi racun apabila dikonsumsi secara berlebihan. Senyawa tersebut sering membuat seseorang terkena penyakit jengkolan, rasa perut seperti terlilit. Seseorang yang sudah keracunan jengkolat juga dapat mengalami kencing batu dan batu ginjal.

Jengkol dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Namun, hingga saat ini masih belum banyak penelitian yang membahas terkait hal tersebut. Kemungkinan besar kandungan asam jengkolat yang berlebihan di dalam tubuh dapat berubah menjadi kristal sehingga menyebabkan penyumbatan di bagian saluran kencing.

Efek samping lainnya yang sudah pasti akan dirasakan adalah aroma bau jengkol yang tidak sedap dan dapat mengganggu kenyamanan orang. Bau tersebut bertahan pada rongga mulut atau kotoran yang dihasilkan.

Bau yang dhasilkan dari jengkol disebabkan oleh kandungan asam amino yang ada di dalam biji jengkol. Kandungan asam amino tersebut didominasi oleh asam amino yang mengandung sulfur. Ketika dikonsumsi, asam amino tersebut pecah dan menghasilkan berbagai komponen rasa yang sangat bau.

Namun, jengkol tetap aman dikonsumsi dalam batas jumlah secukupnya dan tidak berlebihan. Tentunya, Anda juga harus mementingkan kenyamanan orang-orang yang berada di sekitar agar mereka tidak terganggu dengan aroma jengkol.

Masyarakat Indonesia sering memasak jengkol untuk dijadikan semur atau rendang jengkol. Tak jarang, jengkol juga dijadikan sebagai lalapan yang dikonsumsi bersamaan dengan nasi hangat dan sambal.