Pertanianku — Produk asam amino sebagai bahan baku pakan ternak Tryptophan granule sebanyak 327 metrik ton berhasil diekspor ke tujuh negara yang berada di Asia dan Eropa. Komoditas ekspor tersebut bernilai Rp22,5 miliar. Pelepasan komoditas ekspor tersebut langsung dilakukan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Negara tujuan komoditas ekspor tersebut adalah Vietnam, India, Jerman, Inggris, Polandia, Belanda, dan Prancis. Ketujuh negara tersebut merupakan pasar baru bagi Indonesia.
“Saya mengapresiasi pencapaian dari PT CJ Indonesia, walau di masa pandemi mampu menembus pasar ekspor baru. Pencapaian yang luar biasa,” ujar Mentan seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
PT CJI merupakan perusahaan bioteknologi bermodal asing dari Korea sudah berada di Indonesia sejak 1988. Saat ini sudah memiliki enam jaringan bisnis yang terdiri atas bioteknologi, feed and livestock, logistik, food, dan entertainment.
Asam amino merupakan bagian terkecil dari struktur protein dan sangat dibutuhkan dalam pembuatan pakan. Pasalnya, asam amino akan memudahkan penyerapan bahan pangan atau pakan di dalam tubuh makhluk hidup sehingga nutrisi dalam pakan bisa bekerja secara optimal.
Tryptophan granule merupakan produk pakan baru yang dikembangkan pihak PT CJI untuk memenuhi pemintaan pasar global, khususnya untuk produk asam amino pakan ternak dan hewan yang lebih kompetitif, baik dari harga maupun pakan yang ramah lingkungan.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang turut menghadiri proses pelepasan komoditas ekpor tersebut menyampaikan bahwa data dari sistem perkarantinaan IQFAST mencatat sepanjang 2020 PT CJI sudah melakukan ekspor asam amino berupa Lyson sulfat sebanyak 10,632 ton atau setara Rp133,4 miliar ke 17 negara.
Keberhasilan ekspor yang sudah dilakukan oleh PT CJI menjadi gambaran bahwa orientasi industri bioteknologi masih sangat besar. Selain berorientasi untuk ekspor, produk bioteknologi tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan domestik.
“Negara kita dengan tanah yang subur, hujan yang cukup dan memiliki keragaman hayati yang besar. Menjadikan kita sebagai negara yang paling potensial dalam pengembangan bioteknologi. Ini yang harus kita dukung bersama,” tutur Mentan.