Pertanianku — Selama pandemi, kinerja ekspor pertanian terus menunjukkan tren yang positif. Pada Juli 2020, ekspor pertanian tumbuh sebesar 24,10 persen dibanding bulan-bulan sebelumnya. Kali ini kinerja ekspor pertanian kembali terlihat ketika produk olahan peternakan seperti unggas tembus ke pasar Jepang.

Indonesia berhasil mengirim satu kontainer berisi 6 ton varian produk olahan peternakan milik PT Malindo Food Delight. Pengiriman ini merupakan pengiriman pertama yang berhasil masuk ke pasar Jepang.
Pelepasan komoditas ekspor tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Mentan mengatakan, pertanian Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk memenangkan pasar ekspor, bahkan untuk produk olahan peternakan juga memiliki potensi untuk terus dikembangkan menjadi produk ekspor unggulan.
“Ini tandanya kita mampu untuk tetap maju, tidak menyerah melawan pandemi untuk kemajuan bangsa dan rakyat, saya siap dan saya pastikan Kementerian Pertanian akan terus mendukung langkah ini, jangan dilihat dari besar kecilnya, tidak ada yang besar tanpa melalui langkah kecil,” tutur Syahrul seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Kali ini Indonesia berhasil mengekspor daging ayam olahan ke Jepang. Keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa industri olahan ayam di Indonesia sudah sangat maju sehingga mampu menembus pasar Jepang yang terkenal dengan tingkat keamanan pangan yang tinggi.
“Ekspor ini adalah sebuah prestasi, mengingat Jepang termasuk negara yang paling ketat dalam keamanan pangan, dan semua produk yang kita ekspor ini telah mendapatkan Sertifikat Veterinary Health Certificate (VHC) sebagai jaminan keamanan pangan dari Indonesia ke Jepang,” papar Syahrul.
Dari keberhasilan yang sudah didapatkan oleh Indonesia, Mentan berharap agar seluruh pihak bisa memanfaatkan peluang-peluang pasar yang muncul akibat pandemi Covid-19 secara cerdas.
“Dengan keberhasilan kita menembus pasar Jepang ini, Indonesia akan lebih percaya diri untuk memasuki pasar di negara-negara lain. Sesuai arahan Presiden, jangan ada yang diam, semua harus bergerak, targetnya meningkat 10 kali lipat, saya berharap kita semua dapat menjaga konsistensi mutu dan efisiensi sehingga dapat terus bersaing di pasar internasional,” tegas Syahrul.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Malindo Group, Lau Joo Hwa mengatakan ekspor perdana yang berhasil tembus ke Jepang harus dijadikan momentum yang baik oleh seluruh pihak untuk ikut berperan dalam membangun bangsa dan negara.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, yang turut hadir dalam proses pelepasan komoditas tersebut menyerahkan sertifikat kesehatan karantina dan menyampaikan bahwa produk olahan tersebut sudah melalui serangkaian tindakan di Karantina Pertanian Tanjung Priok.