Pertanianku — Sebanyak 10 ton kayu manis grade AAA yang berasal dari petani di Kabupaten Kerinci, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan berhasil diekspor ke Thailand. PT Ince Jaya Mandiri selaku eksportir kayu manis tersebut ternyata dipimpin oleh entrepreneur muda, Ince Iksan Kaimuddin, M.Sc.
“Fasilitas dari Ditjen Perkebunan sangat membantu kami yang baru mulai ekspor ini untuk mengembangkan peluang akses pasar rempah Indonesia, terutama dalam kegiatan promosi dan bagaimana hambatan perdagangan rempah, terutama aspek mutu,” tutur Iksan Kaimuddin seperti dilansir dari laman pertanian.go.id.
PT IJM mendapatkan peluang pasar ekspor setelah mengikuti kegiatan promosi yang diadakan di Bangkok International Trade and Ehxibition Centre (Bitec), Thailand. Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian menjadi instansi yang telah memfasilitasi perusahaan yang dipimpin oleh entrepreneur muda tersebut untuk ikut 14th Thailand Coffee, Tea & Drinks 2020, dan 14th Thailand Bakery & Ice Cream pada 27 Februari—3 Maret 2020 lalu.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaedi mengapresiasi keberhasilan yang sudah diraih oleh PT IJM. Dedi mengatakan peluang pasar ekspor sebenarnya masih ada, Indonesia perlu lebih pintar lagi dalam mencari peluang-peluang tersebut.
“Tentunya akses pasar masih ada, tinggal kita push lebih kuat lagi dalam mencari peluang-peluang tersebut. Saya juga mengapresiasi kalangan muda, kalangan milenial yang sudah mau bekerja keras dalam mendukung akselerasi program Kementan dalam Gerakan 3 kali lipat ekspor (Gratieks),” papar Dedi.
Dedi juga mengungkapkan bahwa jajaran Ditjen Perkebunan akan terus mendorong generasi muda untuk ikut andil dalam sektor pertanian, khususnya sektor perkebunan. Ditjen Perkebunan akan memberikan pembinaan dan fasilitas seoptimal mungkin agar makin banyak eksportir muda tercipta.
Berdasarkan data yang sudah terhimpun, ekspor kayu manis 2020 year on year 2019 meningkat sebesar 0,71 persen berdasarkan volume ekspor dan meningkat 13,1 persen berdasarkan nilai ekspor. Kenaikan tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para eksportir untuk terus meningkatkan lagi ekspor kayu manis agar pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dapat berjalan cepat.