Elpiji Alami dari Kotoran Sapi

Pertanianku — Kotoran sapi saat ini sudah mulai dimanfaatkan oleh peternak seiring perkembangan pertanian organik. Kotoran sapi memang terkenal mampu menyuburkan tanaman serta memperbaiki struktur tanah. Sebenarnya, bukan saja untuk membuat pupuk organik, kotoran sapi juga bisa dijadikan sumebr bahan bakar seperti elpiji alami.

kotoran sapi
foto: pixabay

Kotoran ternak ruminansia ini mengandung gas metana yang bisa diolah menjadi gas. Gas tersebut sering disebut juga biogas. Untuk membuat biogas, kotoran dicampur dengan air atau isian dan dimasukkan ke alat pembuat biogas. Setelah itu, akan berlangsung proses pembusukan.

Proses pembusukan berlangsung melalui dua tahap, yaitu proses aerob dan proses anaerob. Hasil fermentasi kotoran tersebut bisa digunakan sebagai bahan bakar karena mengandung gas metana yang cukup tinggi.

Bahan bakar ini dinilai ramah lingkungan karena dapat mengolah limbah menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu, biogas bisa menjadi alternatif ketika sumber bahan bakar utama sedang mengalami gangguan distribusi.

Ada banyak keuntungan yang bisa ditimbulkan dari penggunaan elpiji alami ini, seperti mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar utama yang selama ini digunakan. Apalagi, bahan bakar tersebut biasanya berharga cukup mahal dan jumlahnya terbatas.

Penggunaan biogas juga bisa mencegah banyaknya kayu bakar yang digunakan oleh masyarakat pedesaan, mengingat hingga saat ini masih banyak orang yang bertahan menggunakan kayu bakar untuk memasak. Hal ini tentu saja bisa membuat hutan lebih terjaga.

Hasil sampingan dari pengolahan biogas atau gas elpiji ini juga bisa digunakan sebagai pupuk organik. Cara pembuatan biogas terbilang cukup mudah dan bisa dilakukan secara individual atau kelompok. Proses pembuatannya akan berlangsung selama 13—20 hari dengan menggunakan tank besar. Instalasi pembuat biogas juga cukup mudah dirakit.

Pemanfaatan kotoran sapi menjadi bahan bakar elpiji alami sangat cocok dilakukan di daerah sentra ternak sapi. Dengan begitu, daerah tersebut bisa mencegah pencemaran lingkungan dari kotoran sapi yang menumpuk dan menghemat biaya untuk membeli bahan bakar. Bahan bakar tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan peternakan.